Sebagian Ulama mengajarkan sebuah do'a untuk dibaca saat melihat langit di malam hari ketika di luar rumah.
رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbanâ mâ khalaqta hâdzâ bâthilan subhânaka faqinâ ‘adzâban nâr.
"Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Ali Imron: 191).
Sebagian lagi ada yang memasukkan do'a tersebut dalam redaksi sebuah sholawat atas Nabi:
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَوَّلِ قَابِلٍ لِلتَّجَلِّي مِنْ حَقَائِقِ ؛ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
"Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, penerima pertama tajalli (penampakan) dari hakikat-hakikat: 'Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka."
Menurut keterangan sebagian Ulama, waktunya adalah setelah sholat magrib atau isyak atau waktu tertentu di malam hari. Keterangan lain menjelaskan waktu yang utama adalah mulai dari jam 2 malam, di luar rumah tanpa ada penghalang antara dia dan langit, tanpa penutup kepala, menghadap ke arah barat condong ke kanan sedikit.
Di dalam kitab Al-Adzkar An-Nawawiyah; Bab: Apa yang diucapkan ketika bangun di malam hari dan keluar dari rumahnya
بَابُ مَا يَقُولُ إِذَا اسْتَيْقَظَ فِي اللَّيْلِ وَخَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ ، يُسْتَحَبُّ لَهُ إِذَا اسْتَيْقَظَ وَخَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى السَّمَاءِ ، وَيَقْرَأَ الْآيَاتِ الْخَوَاتِمَ مِنْ سُورَةِ آلِ عِمْرَانَ : ﴿إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ﴾ إِلَى آخِرِ السُّورَةِ . اهـ
Dianjurkan baginya ketika bangun dan keluar dari rumahnya untuk melihat ke langit, dan membaca ayat-ayat terakhir dari Surah Ali Imran: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi..." hingga akhir surah.
ثَبَتَ فِي الصَّحِيحَيْنِ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ كَانَ يَفْعَلُهُ
Terdapat keterangan dalam Ash-Shahihain: bahwa Rasulullah ﷺ melakukan hal itu.
حَدَّثَنَا أَبُو الْمُتَوَكِّلِ أَنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ حَدَّثَهُ أَنَّهُ بَاتَ عِنْدَ النَّبِيِّ ﷺ ذَاتَ لَيْلَةٍ فَقَامَ نَبِيُّ اللَّهِ ﷺ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ فَخَرَجَ فَنَظَرَ فِي السَّمَاءِ ثُمَّ تَلَا هَذِهِ الْآيَةَ فِي آلِ عِمْرَانَ ؛ ﴿إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ حَتَّى بَلَغَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ﴾ ثُمَّ رَجَعَ إِلَى الْبَيْتِ فَتَسَوَّكَ وَتَوَضَّأَ ثُمَّ قَامَ فَصَلَّى ثُمَّ اضْطَجَعَ ثُمَّ قَامَ فَخَرَجَ فَنَظَرَ إِلَى السَّمَاءِ فَتَلَا هَذِهِ الْآيَةَ ثُمَّ رَجَعَ فَتَسَوَّكَ فَتَوَضَّأَ ثُمَّ قَامَ فَصَلَّى
Ibnu Abbas bercerita bahwa ia bermalam di sisi Nabi ﷺ pada suatu malam, maka Rasulullah bangun di akhir malam dan keluar, lalu beliau melihat di langit seraya membaca ayat ini pada surat Ali Imran. (Qs. Ali Imran: 191-192). Kemudian beliau kembali pulang ke rumah, beliau lalu bersiwak, berwudlu, lalu berdiri shalat. Setelah itu beliau berbaring, kemudian berdiri keluar melihat langit lalu membaca ayat ini lagi. Kemudian beliau kembali bersiwak dan wudlu, lalu berdiri melaksanakan shalat. HR. Muslim, Hadits: 376.
Setiap ciptaan di alam semesta, termasuk yang ada dalam diri kita sendiri, adalah bukti nyata keagungan Allah. Saat kita menyaksikan ciptaan-Nya, diharapkan hati kita terpaut dan merasakan pengalaman spiritual yang mendalam. Doa ini adalah ungkapan pengakuan atas keagungan Allah dan permohonan agar kita dilindungi dari azab neraka.
Wallahu a'lam.