Yuk Ngaji

"وبالاخلاص اسلم واقرب الي الاجابة"
  • Home
Home » Amalan » الاوراد بعد المكتوبات وزياداتها » Keagungan dzikir "Laa ilaaha illallah"

Keagungan dzikir "Laa ilaaha illallah"

» Amalan, » الاوراد بعد المكتوبات وزياداتها
» Senin, 18 November 2019

Di dalam al-Qur'an Surah (Nabi) Muhammad: 19

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ

"Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal."

Adapun seseorang yang meninggal dunia dalam kondisi ke-tauhid-an "Laa ilaaha illallah", maka ia akan masuk surga. Dan "Laa ilaaha illallah" adalah kalimat tauhid yang merupakan tiyang penyangga tetapnya iman dan merupakan kunci surga.

Dari Utsman Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ . أخرجه الامام مسلم ، حديث : ٢٦ وانفرد به عن البخاري

"Siapa meninggal dunia sementara dia mengetahui bahwa sesungguhnya Dia, tiada "Ilah" selain Allah, maka ia masuk surga." HR. Muslim.

Dalam hadits lain:

مَا مِنْ عَبْدٍ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ثُم مَاتَ عَلَى ذَلِكَ إِلَّا دَخَلَ الْجَنة . أخرجه الامام البخاري ٥٨٢٧ واللفظ له ، وراويه : أبو ذر الغفاري ، ومسلم ٩٤ وفي شرح صحيح البخاري لإبن البطال ؛ كتاب الجنائز ؛ باب من كان آخر كلامه لا اله الا الله ص ٢٣٥ بدار اسلام كتب

"Tidaklah seorang hamba mengucapkan "Laa Ilaaha illaa Allah" kemudian ia meninggal dunia di atas ucapan itu kecuali ia masuk surga." HR. lmam Bukhari.

Jika kita bertadabbur terkait agungnya hadits "Laa ilaaha illallah", maka kita akan melihat jumlah keseluruhan hurufnya adalah 12. Kemudian ayat di atas, yaitu Surah (Nabi) Muhammad, nomor ayatnya adalah 19 dan jumlah kata dalam ayat adalah 19.

Jika kita kalikan: 12 x 19 x 19 = 4332. Dan hasil kali tersebut sama dengan "Laa ilaaha illallah" jika dilihat jumlah huruf arabnya dari lafadz "Allah", yaitu:

عبارة التوحيد :              لا     إله     إلا     الله
عدد حروف كل كلمة  :    2     3      3      4

Dan jika 1+2+1+9+1+9= 23, adalah juga sama dengan jumlah tahun / lama masa turunnya al-Qur'an.

Jika kita bertadabbur lagi terkait agungnya hadits "Laa ilaaha illallah", maka kita akan melihat 3 huruf yang berulang-ulang yaitu alif (ا), lam (ل), ha' (ه). Dan ternyata asma' (الله), juga tersusun menurut abjad, yaitu alif (ا), lam (ل), dan ha' (ه).

Dan juga jika dalam hitungan "Abajadun" (satuan bilangan yang disebutkan dengan simbol huruf arab), dapat kita lihat, "Alif"-nya "Laa ilaaha illallah" adalah berulang 5 kali dan dalam "Abajadun", Alif = 1, jadi 5x1 = 5.

Dan "Lam"-nya "Laa ilaaha illallah" adalah berulang 5 kali dan dalam "Abajadun", Lam = 30, jadi 5x30 = 150.

Dan "Ha"-nya "Laa ilaaha illallah" adalah berulang 5 kali dan dalam "Abajadun", Ha' = 5, jadi 5x5 = 25.

Jadi 5+150+25 = 165, dan ternyata jumlah ini sama dengan jumlah "Abajadun" dari kata (نعمة), keni'matan, yaitu "Nun" = 50, "`Ain" = 70, "Mim" = 40 dan "Ta' Marbutoh" dalam "Abajadun" = 5, jadi jumlahnya 165. Dan di antara ni'mat Allah terbesar adalah kalimat "Laa ilaaha illallah" dan kalimat tersebut adalah kuncinya surga.

Allah berfirman:

وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا

"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya." Surah an-Nahl: 18.

وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

"Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan." Surah ad-Dhuha: 11.

Berikut ini saya mengambil keterangan tentang keutamaan "Laa ilaaha illallah" dari kitab "Syarkhu Kitabi Gunyatil Murid" juz 6, sebagai berikut dan saya terjemahkan secara bebas. Wallahu a'lam:

وذكر عياض في المدارك عن يونس ابن عبد الأعلا أنه أصابه شيء فرأى في المنام قائلا يقول : اسم الله العظيم الأعظم لا اله الا الله ، فقالها ومسح ما وجعه فأصبح معافى

Imam Iyadh di dalam kitab tafsir "al-Madarik", dari Yunus bin 'Abdil A'la bahwa sesungguhnya ia ditimpa suatu penyakit, maka (saat tidur) ia bermimpi ada seseorang yang berkata: "Asma Teragung milik Allah Yang Maha Agung adalah "Laa ilaaha illallah", lalu ia mengucapkannya dan mengusap di bagian yang sakit, maka saat ia (bangun) di pagi hari, sembuhlah ia."

وذكر ابن الفاكهاني أن ملازمة ذكرها عند دخول المنزل ينفي الفقر

"Imam Ibnul Fakihaniy menyebutkan bahwa melazimkan membaca "Laa ilaaha illallah" ketika masuk rumah, akan menghilangkan kefakiran."

وقال في الجوهر الخاص ، ومن خصائصها أن ملازمة ذكرها تنفي الفقر وتجلب اليسر وتدفع العسر وتكشف الهم وتورث الأنس والهيبة وتحيي القلب حياة لا موت بعدها ، وتنقذ قائلها من النار وتُجَنِّحُ به الى الجنة ، ولذلك اختار السادات الصوفية ملازمتها في كل الأحوال

"Beliau berkata di dalam kitab "Jauharul Kzoosh" bahwa sebagian dari kekhususan / khasiat dari "Laa ilaaha illallah" adalah barang siapa melazimkan berdzikir dengannya, akan menghilangkan kefakiran, menarik kemudahan, menolak kesukaran, menghilangkan kesedihan, mendatangkan sesuatu yang membuatnya bahagia / senang dan juga haibah / wibawa, menghidupkan hati dengan kehidupan yang tiada mati sesudahnya, menyelamatkan pembacanya dari api neraka, dan dzikir "Laa ilaaha illallah" akan memberi sayap dengannya sehingga ia (bisa terbang) menuju surga."

وقال بعض العارفين ، الأكمل الذي تَرِدُ به على القلوب المواهب الالاهية والفتوحات الربانية التي يَقْصُرُ عنها الوصف ، ان يلازم على ذكر لا اله الا الله مع لزوم أدبها

"Salah seorang Ahli Ma'rifat (baca: Wali Allah) berkata: Lebih sempurnanya perkara yang akan datang dengannya ke dalam hati manusia terkait berbagai pemberian Ilahiyyah dan berbagai pembukaan Robbaniyyah yang angan-angan tiada mampu membayangkannya adalah melazimkan dzikir "Laa ilaaha illallah" dengan disertai melazimkan adab-adabnya."

وقال الإمام النووي في الاذكار (ج ١ ص ١٥٠ بدار المملكة السعودية) ما نصه : اختار السادة الاجلة من صفوة هذه الامة أهل تربية السالكين وتأديب المريدين قول لا اله الا الله وأمروهم بالداومة عليها ، وقالوا : أنفع علاج في دفع الوسوسة ، الإقبال على ذكر الله والإكثار منه . اهـ

"Imam Nawawi di dalam kitab al-Adz'kar berkata bahwa para Saadah yang agung memilihkan dzikir "Laa ilaaha illallah" untuk para muridnya dan memerintahkan para muridnya agar merutinkan membacanya. Mereka berpendapat bahwa obat yang lebih bermanfaat dalam menolak was-was / godaan hati adalah menetapi dzikir kepada Allah dan memperbanyak membacanya." (Dan dzikir paling utama adalah "Laa ilaaha illallah").

وقال الغزالي رحمه الله تعالى في كتاب ثمرات الأعمال : من حافظ على قول لا اله الا الله طاهرا وداوم على ذكرها ، وجعل لسانه مستغرقا فيها ، فتح الله تعالى على قلبه نورا ينكشف به عن سرها ، وتستغرقه أنوارها ، ويشغف قلبه بذكرها ، وتُصْطَلَمُهُ ثَمْرَاتُهَا ، فيشرف بباطنه عن عجائب الملكوت ما لا تستطيع العبارة أن تحد وصفها وتعتها ، وتلك نتائجها وثمراتها

"Imam Gozali rohimahullah berkata di dalam kitab "Tsam'rotul A'mal" bahwa barang siapa merutinkan secara tetap membaca "Laa ilaaha illallah" dalam keadaan suci dan melanggengkannya dan menjadikan lisannya tenggelam di dalam membacanya disertai penghayatan ma'nanya, maka Allah akan membukakan bagi hatinya cahaya, dan memberi kasyaf (penglihatan batin) terhadap rahasia "Laa ilaaha illallah", dan berbagai cahaya akan memenuhinya, hatinya akan bertambah gemar dan senang berdzikir dengan "Laa ilaaha illallah", dan berbagai faidah serta keuntungan berdzikir dengan "Laa ilaaha illallah" akan tercabut sampai akarnya untuk orang tersebut, dan batinnya menjadi mulia dengan berbagai keajaiban alam malakut yang ibarat (apa saja) tiada mampu menggambarkan dan membatasi luasnya, dan itu adalah sebagian perolehan dan faidah serta keuntungan berdzikir dengan "Laa ilaaha illallah".

Di dalam kitab "Abwabul Faroj" h. 106-107 Dar Hai'atus Shof'wah disebutkan diantara faidah-faidah melazimkan berdzikir "Laa ilaaha illallah" adalah:

ﺑﻬﺎ ﻳﺜﺒﺖ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ ،، ﺑﻬﺎ ﻳﺤﺼﻞ ﺍﻷﻣﺎﻥ
ﻛﺮﺭ ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ،، ﻻ ﺍﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ

Dengan berdzikir "Laa ilaaha illallah" tetaplah iman, dengan berdzikir "Laa ilaaha illallah" wujudlah aman.
Ulang-ulangilah duhai insan, "Laa ilaaha illallah".

ﺗَﻜﺮﺍﺭﻫﺎ ﻣﺎ ﺃﺣﻼﻩ ،، ﻣﺎ ﺃﺑﻬﺎﻩ ﻣﺎ ﺃﻋﻼﻩ
ﺗﺪﻧﻲ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﻣﻦ ﻣﻮﻻﻩ ،، ﻻ ﺍﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ

Peng'ulang-ulangan (bacaan) "Laa ilaaha illallah" atas sesuatu, maka (bisa) mempercantik, menghiasi dan memaniskan sesuatu itu, (dan jika) atas sesuatu (yang lain), maka (bisa membuat) cantik / indah / bagus wajahnya, (dan jika) atas sesuatu (yang lain lagi), maka (bisa) mengangkat (derajatnya). (Bisa) mendekatkan hamba kepada Maulahu (Rab-nya), yaitu dengan dzikir "Laa ilaaha illallah".

ﻗﺪ ﺃﺗﺎﻧﻲ ﻓﻲ ﺍﻷﺧﺒﺎﺭ ،، ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺍﻟﻤﺨﺘﺎﺭ
ﺇﻥ ﺃﻓﻀﻞ ﺍﻷﺫﻛﺎﺭ ،، ﻻ ﺍﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ

Sungguh telah datang kepadaku "Akzbar" (berbagai kabar) dari Sang Nabi yang terpilih. Bahwa sesungguhnya dzikir yang paling utama adalah "Laa ilaaha illallah".

ﺟﻤﻌﺖ ﻣﻌﻨﻰ ﺍﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ،، ﻭﺩﻟﺖ ﺑﻼ ﻣﺰﻳﺪ
ﻛﺮﺭ ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﻤﺮﻳﺪ ،، ﻻ ﺍﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ

Yang mengumpulkan ma'na Tauhid, dan yang menunjukkannya (murni) tanpa embel-embel (tambahan apapun). Ulang-ulangilah wahai murid, dzikir "Laa ilaaha illallah".

ﺫﺍﻛﺮﻫﺎ ﻻ ﻳﺸﻘﻰ ،، ﻻ ﻳﻨﺎﻝ ﻓﺮﻗﺎ
ﻫﻲ ﺍﻟﻌﺮﻭﺓ ﺍﻟﻮﺛﻘﻰ ،، ﻻ ﺍﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ

Orang yang berdzikir dengannya tidak akan celaka, dan tidak akan terkena perpecahan / perpisahan. Karena ia adalah tali (pengikat) yang kokoh, yaitu "Laa ilaaha illallah".

ﻫﻲ ﺣﺼﻨﻚ ﺍﻟﺤﺼﻴﻦ ،، ﻫﻲ ﺩﺭﻋﻚ ﺍﻟﻤﺘﻴﻦ
ﺫﻛﺮ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ ،، ﻻ ﺍﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ

Ia adalah benteng (untuk)-mu yang kokoh, (dan) ia adalah baju pelindung (untuk)-mu yang "matiin" (kuat, kokoh, keras, kekal). Yaitu dzikir untuk mengingat Rab semesta alam, (yang wujud dzikirnya adalah) "Laa ilaaha illallah".

ﺑﻬﺎ ﺍﻟﻔﻮﺯ ﻭﺍﻟﻨﺠﺎﺓ ،، ﻓﻴﻬﺎ ﻛﻞ ﺍﻟﺒﺮﻛﺎﺕ
ﺗﻨﺠﻲ ﻣﻦ ﻛﻞ ﺍﻵﻓﺎﺕ ،، ﻻ ﺍﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ

(Berdzikir) dengannya (akan memperoleh) keberuntungan dan keselamatan, (dan) di dalamnya (terdapat) berbagai keberkahan. Yang menyelamatkan dari berbagai "Afaat" (كل ما يُؤْذِي او يُفْسِد = segala yang menyakitkan, merugikan dan merusakkan), yaitu (dengan) dzikir "Laa ilaaha illallah".

ﺑﻬﺎ ﺗﻤﺤﻮ ﺍﻟﺴﻴﺌﺎﺕ ،، ﺑﻬﺎ ﺗﻨﻤﻮ ﺍﻟﺤﺴﻨﺎﺕ
ﺑﻬﺎ ﺗﻨﺎﻝ ﺍﻟﺨﻴﺮﺍﺕ ،، ﻻ ﺍﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ

(Berdzikir) dengannya akan menghapus berbagai "sayyi'at" (kesalahan, dosa, kejahatan), (dan berdzikir) dengannya akan meluap, besar, dan bertambahnya berbagai kebaikan. (Dan berdzikir) dengannya akan memperoleh berbagai "kzoir" (kebaikan, faidah, harta benda, kekayaan), yaitu (wujud dzikirnya adalah) "Laa ilaaha illallah".

ﻫﻲ ﺷﻔﺎ ﻟﻠﺼﺪﻭﺭ ،، ﻫﻲ ﻧﻮﺭ ﻋﻠﻰ ﻧﻮﺭ
ﺫﻛﺮ ﺭﺑﻚ ﺍﻟﻐﻔﻮﺭ ،، ﻻ ﺍﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ

Ia adalah obat untuk semua hati (yang dilanda kesusahan dan berbagai kesedihan), ia adalah cahaya di atas cahaya. Yaitu dzikir untuk mengingat Rab-mu Yang Maha Pengampun, (yang wujud dzikirnya adalah) "Laa ilaaha illallah".

ﻫﻲ ﺍﻟﻨﻌﻤﺔ ﺍﻟﻌﻈﻤﻰ ،، ﻫﻲ ﺍﻟﻤﻘﺎﻡ ﺍﻷﺳﻤﻰ
ﻟﻴﺲ ﺗﺒﻘﻲ ﺃﻟﻤﺎ ،، ﻻ ﺍﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ

Ia adalah (termasuk) keni'matan teragung, (dan) ia adalah kedudukan yang lebih mulia. Yang (dengan berdzikir dengannya) tiada tersisa "alama" (sakit, pedih, kesedihan, sakit yang berat), (yang wujud dzikirnya adalah) "Laa ilaaha illallah".

ﺣﺎﻓﻈﻮﺍ ﻋﻠﻰ ﺍﻷﻭﻗﺎﺕ ،، ﺩﺍﻭﻣﻮﺍ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻄﺎﻋﺎﺕ
ﺗﻨﺠﻴﻜﻢ ﻣﻦ ﺍﻵﻓﺎﺕ ،، ﻻ ﺍﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ

Jagalah secara tetap (berdzikir dengannya) di semua waktu, (dan) dawamkanlah (bacalah ia secara tetap baik jumlah, atau dan waktu, atau dan tempat), maka ia akan menyelamatkan kalian dari "afaat".

وجدت احدي الروايات في عجائب القرآن للامام فخر الدين محمد بن عمر الحسين الرازي ص ٤٠ بدار الكتب العلمية ، وما مثالها ايضا في خزينة الاسرار ص ١٢٨ ، وكذلك ايضا في نوادر الاصول ص ٢٠٦ ، ما نصه ؛ روي عن ابن عباس عن النبي صلي الله عليه وسلم انه قال : يفتح الله ابواب الجنة ، وينادي مناد من تحت العرش ، ايتها الجنة ، وكل ما فيك من النعم ، لمن انت ؟ فتنادي الجنة ومن فيها : نحن لأهل لا اله الا الله ، ونشتاق لأهل لا اله الا الله ، ونحن محرومون علي من لم يقل لا اله الا الله ، ومن لم يؤمن بلا اله الا الله . اهـ

Dan di dalam kitab "`Aja-ibul Qur'an" h. 40, dan semisalnya juga di kitab "Kzo-ziinatul Asror" h. 128, dan juga di dalam kitab "Nawadirul Usul" h. 206, disebutkan sebuah riwayat yang kurang lebih artinya: "Ketika pintu-pintu surga terbuka, ada suara dari bawah arsy: "Wahai surga, dan segala apa yang di dalamnya, untuk siapakah kamu? Maka surga dan segala apa yang di dalamnya menjawab: "Kami adalah untuk Ahli "Laa ilaaha illallah" dan kami rindu kepada Ahli "Laa ilaaha illallah", dan kami diharamkan atas orang yang tidak mengucapkan "Laa ilaaha illallah" dan atas orang yang tidak beriman dengan "Laa ilaaha illallah".

وفي جامع الاصول في الاولياء للشيخ ضياء الدين احمد بن مصطفي الكمشخانوي بدار الكتب العلمية ص ٤٨ خ ٨ ما نصه : وفي المعارف ان من قالها الف مرة علي الطهارة في صبيحة كل يوم ، يسر الله له اسباب الرزق . ومن قالها عند منامه الفا ، باتت روحه تحت العرش . ومن قالها عند قوة الشمس ، ضعف عنه شيطان الباطن . ومن قالها عند رؤية الهلال ، امن من اسقام الاجسام . ومن قالها عند دخول مدينة ، امن من فتنتها . ومن قالها بجمع فكره وارسله لظالم ، او جائر ، قطعته . ومن قالها بقصد التطلع الي العلويات ، كشف له عن غيب ما قصده . ولها خواص كثيرة . وهذه نبذة ترغيب . اهـ وانظر ايضا في مجموعة الاحزاب له ص ٥٨٦ . اهـ

Dan di dalam kitab "Jami'ul Usul Fil Auliya`" disebutkan bahwa barang siapa membacanya 1000x dalam keadaan suci (berwudlu) di pagi hari setiap hari, maka Allah akan mempermudah baginya berbagai sebab-sebab (datangnya) rizqi (baik lahir maupun bathin). Barang siapa membacanya 1000x (dalam keadaan suci) ketika akan tidur, maka bermalamlah ruhnya di bawah arsy (kerajaan Allah). Barang siapa membacanya (1000x dalam keadaan suci) ketika matahari sedang panas-panasnya, maka menjadi lemahlah syetan terhadap dirinya. Barang siapa membacanya (1000x dalam keadaan suci) ketika ru'yatul hilal / malam pertama di awal bulan qomariyah, maka ia aman dari berbagai (atau bahkan mungkin semua) penyakit fisik. Barang siapa membacanya (1000x dalam keadaan suci) ketika memasuki suatu kota, maka ia aman dari fitnah kota (dan dari fitnah semua isi kota) tersebut. Barang siapa membacanya (1000x dalam keadaan suci) dengan memusatkan pikirannya dan mengirimkannya kepada orang dzolim atau jahat, maka (dan seterusnya. Dan memaafkan adalah lebih baik). Barang siapa membacanya (1000x dalam keadaan suci) dengan maksud ingin melihat ulwiyyat, maka ia akan dibukakan dari ghoibi ma qoshoda. Dan bacaan dzikir "Laa ilaaha illallah" mempunyai khasiat-khasiat / kekhususan yang sangat banyak. Wallahu a'lam.

اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ اَهْلِ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَمِمَّنْ لَازَمُوْهُ وَقَالُوْهُ صَادِقِيْنَ وَمُخْلِصِيْنَ وَعَلَي النَّحْوِ الَّذِيْ يُرْضِيْكَ بِهِ عَنَّا بِحَقِّهِ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

"Ya Allah, jadikanlah kami termasuk Ahli "Laa ilaaha illallah" dan termasuk orang yang melazimkan dan membacanya dengan benar dan tulus serta dengan cara yang Engkau ridloi, dengan haq "Laa ilaaha illa Allah", Duhai Dzat Yang Maha Paling Pengasih dari semua yang mengasihi."

Cara membaca "Laa ilaa ha illallooh" 165x menurut ijazah yang telah ada yaitu:
1. Tekan perut agar terasa kosong dari udara.
2. Tarik nafas sampai dada terasa penuh.
3. Ucapkan "Laaaaaa" sepanjang tiga alif / enam harokat seperti dalam ilmu tajwid.
4. Ketika mengucapkan "ilaa-ha", lama pengucapan 2 suku-kata pertama digunakan untuk menolehkan kepala ke arah kanan, dan ketika mengucapkan suku-kata terahir, posisi kepala sudah menoleh ke kanan dan ditekan suku-kata "ha"-nya.
5. Ketika mengucapkan "illallooh", posisi kepala sudah menghadap ke depan. Dan ketika mengucapkan 2 suku-kata pertama ditekan dan suku-kata terahir, yaitu pengucapan asma "Allah", ditekan lagi dan dimasukkan ke hati, dan pengucapan suku-kata terakhir diwaqofkan. Dan pengucapan asma "Allah" harus secara "taf-kzim" (tebal).

وفي النفس اليماني ص ٢٣٣ ما نصه : فائدة من خط الشيخ ابراهيم رحمه الله ايضا من المجربات ، ان من حصل له الصداع ، فقال ويده علي رأسه : ﴿لا اله الا الله﴾ ، مائة وخمسة وستين مرة ، زال عنه الصداع

Di dalam kitab "an-Nafasul Yamaniy" h. 233 disebutkan juga sebuah faidah yang telah teruji nyata khasiatnya (mujarrob) dari tulisan Syekh Ibrohim rahimahullah bahwa Barangsiapa mengalami sakit kepala, pening, pusing, kemudian orang tersebut mau meletakkan salah satu tangannya di kepalanya yang sakit sambil membaca "لا اله الا الله" (dibaca: "Laa ilaaha illallooh") 165x, maka hilanglah sakit yang dideritanya tersebut. 

والحكمة في ذلك ؛ ان هذا العدد موافق لعدد الصداع ، وعدد لا اله الا الله ، فاحرص عليها فانها من عزيز الفوائد . اهـ

Dan hikmah dari amalan tersebut adalah sesungguhnya (jika dihitung dengan kaidah "Abajadun") 'adad (jumlah) kata "Shuda`" (yang artinya: sakit kepala, pening, pusing) = 165 sama jumlahnya dengan 'adad (jumlah) kalimat "Laa ilaaha illallooh" = 165. Maka janganlah kamu simpan sendiri faidah ini, karena ini adalah termasuk mulia-mulianya faidah.

وفي ارشاد العباد في الذكر والاوراد ص ٥٨ اجازة بذكر لا اله الا الله عن الحبيب احمد بن حسن العطاس رحمه الله ما نصه : ينبغي ان يشتغل الانسان بذكر الله لا سيما في هذا الوقت الشريف بأن يكثر من قول : ﴿لا اله الا الله﴾ . فقد اجازني بها الحبيب صالح بن عبد الله والحبيب ابو بكر بن عبد الله العطاس . اهـ

Di dalam kitab "Irsyadul 'Ibad Fidz Dzikri wal Aurod" h. 58 terdapat sebuah ijazah berdikr "Laa Ilaaha Illallooh" dari al-Quthbil Habib Ahmad bin Hasan al-Attos dan beliau dari Habib Sholih bin Abdillah dan dari Habib Abu Bakr bin Abdullah al-Attos.

وقال المعمر الشيخ محمد نووي بن عمر البنتاني في كتابه "تنقيح القول الحثيث" ، ص ٩ ما نصه : اي لانها كلمة التوحيد ، والتوحيد لا يماثله شيء .. الي آخره . اهـ

As-Syekh Muhammad Nawawiy bin Umar Banten di dalam kitabnya "Tanqihul Qoulil Kha-tsis" h. 9 disebutkan: "Maksudnya, karena sesungguhnya "Laa Ilaaha Illallooh" adalah kalimat tauhid dan (apa-apa yang mengandung) ketauhidan tiada sesuatupun yang menandinginya."

وفي بعض الرسائل ، قيل : سر من اسرار لا إله إلا الله ، تكتب على مكان الألم كاملة ثلاث مرات (لا إله إلا الله) باصبع السبابة وسوف يتوقف الألم فوراً سواء كان صداعاً او غيره . وإن كان الألم شديداً تكتب حروف مفرقه على مكان الالم . وإن كان الألم شديداً جداً ، تقرأه ٧٥ مرة على مكان الالم ثم تنفث ثلاث مرات ، وسوف ترى عجبا . واعلم ان لفظ لا اله الا الله يحتوى على اسرار عظيمة وهي : (لا اله الا الله) ، من اسرارها ان جميع حروفها جوفية يحتاج مرددها الى الاتيان بها من خالص الجوف وهو القلب ليس فى حروفها معجم اشارة الى التجرد من كل معبود سوى الله ، هى اثنا عشر حرفا على عدد شهور السنة ، منها أربعة حرم ، وهى لفظ : ﴿الله﴾ ، عما ان الاشهر الحرم أربعة ، فمن قالها مخلصا كفرت عنه ذنوب السنة ، وهى مع محمد رسول الله اربع وعشرون حرفا ، والليل والنهار اربع وعشرون ساعة ، فكل حرف منها يكفر ذنوب ساعة ، وكلماتها سبع (اي لا اله الا الله محمد رسول الله) ، وابواب جهنم سبعة ، فكل كلمة تسد بابا عن قائلها ، وهذه الجملة لا تحتاج منا جهدا ولا حتى تحريك شفاهنا . اهـ ووجدت اجازة في الدليل المشير ص ٨٦ عن الحبيب حسن بن سالم بن القطب الحبيب احمد بن حسن العطاس (١٣١٧−١٣٦٠) ما نصه : قد اجزت الاخ المذكور فيما صحت لي فيه الاجازة من اشياخي من علم وعمل وجلوة وذكر وورد ، وفي : ﴿لا اله الا الله محمد رسول الله في كل لمحة ونفس عدد ما وسعه علم الله﴾ عقيب كل صلاة ، وفي : ﴿لا اله الا الله محمد رسول الله صلي الله عليه وسلم﴾ مائة الف مرة ولو في العمر مرة ، فان فيها ، ذكر السلف ، ثلاثة فوائد ... الي آخره . اهـ

Wirid ini disebut ats-Tsaqbul Ahdali. Dan ada dikatakan bahwa barang siapa membacanya 100.000x, maka ia akan bertemu Nabi. Dan ini merupakan ijazah dari Habib Abdurrohman bin Hasan al-Ahdal. Ijazah ini disebutkan di dalam kitab "an-Nujumuz Zahiroh" dan kitab "ad-Dalilul Masyir". Inilah dzikirnya:

لا اله الا الله محمد رسول الله صلي الله عليه وسلم - عدد معلومات الله ومداد كلمات الله

Ada dikatakan, lebih utama ditambah bacaan dzikrul adad menjadi berikut:

لا اله الا الله محمد رسول الله صلي الله عليه وسلم عدد معلومات الله ومداد كلمات الله ، مائة الف مرة في كل لمحة ونفس عدد ما وسعه علم الله

Arti maksudnya (Wallahu a'lam): "(Hamba berdzikr) Hanya Engkau lah Ilaah Yang Haq dan Nabi Muhammad benar-benar Utusan Engkau, Semoga rahmat dan salam Engkau bagi beliau sebanyak pengetahuan Engkau yang tidak terbatas dan sebanyak tinta untuk menulis seluruh kalimat Engkau yang dilipat gandakan (2 kalimat, rahmat dan salam tersebut sebanyak) seratus ribu kali di setiap kedipan dan nafas sebanyak apa yang terliputi oleh ilmu Engkau."

قال النبي صلى الله عليه وسلم : أفضل ما قلت أنا والنبيون من قبلي : لا إله إلا الله

Nabi ﷺ bersabda: Seutama-utama kalimat yang pernah aku ucapkan, begitu pula para Nabi sebelumku ialah LAA ILAAHA ILLALLAAH. Sumber: an-Nasho'ihud Diniyah.

حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنْ الْإِيمَانِ

Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb, telah menceritakan kepada kami Jarir dari Suhail, dari Abdullah bin Dinar, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah, beliau berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda: "Iman itu ada tujuh puluh tiga sampai tujuh puluh sembilan, atau enam puluh tiga sampai enam puluh sembilan cabang. Yang paling utama adalah perkataan, "LAA ILAAHA ILLALLAH" dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan malu itu adalah sebagian dari iman." Sumber: Shohih Imam Muslim, Hadis: 51.

قال الفاكهاني : إن ملازمة ذكرها عند دخول المنزل تنفي الفقر ، وقد ورد أن : مَنْ قَالَ لا اله إلاَّ الله وَمَدَّها هُدِمَتْ لَهُ أرْبَعَة آلافٍ ذَنْبٍ مِنَ الكَبَائِرِ . قالوا : يا رَسُولَ الله فإنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ شَيْءٌ مِنَ الكَبَائِر ؟ قال : يُغْفَرُ لأهْلِهِ ولِجيرَانِهِ ، رواه البخاري

Imam al-Fakihani berkata: "Bahwasanya membiasakan membaca LAA ILAAHA ILLALLAH ketika memasuki rumah, maka dapat menolak kefaqiran. Disebutkan bahwa barang siapa yang membaca LAA ILAAHA ILLALLAH dengan memanjangkan saat membaca "laa", maka gugurlah baginya empat ribu dosa besar. Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah ﷺ jika ia tidak mempunyai suatu dosa besar?" Beliau bersabda: "Dapat mengampuni keluarganya dan tetangga-tetangganya". Hadits diriwayatkan oleh Al bukhori. Sumber: Kitab Tanqihul Qaul.

قال النبي صلى الله عليه وسلم: مَنْ قَالَ كُلَّ يَوْمٍ لا إلٰهَ إلاَّ الله مُحَمَّدٌ رَسُولُ الله مَائَةَ مَرَّة جَاءَ يَوْمَ القِيَامَةِ وَوَجْهُهُ كَالقَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ

Nabi ﷺ bersabda: "Barangsiapa setiap hari membaca LAA ILAAHA ILLALLAHU MUHAMMADUR RASUULULLAAH (Tiadak ada Tuhan selain Allah, Nabi Muhammad adalah utusan Allah) sebanyak seratus (100) kali, maka ia datang pada hari kiamat dan wajahnya bagaikan bulan purnama". Sumber: Kitab Lubabul Hadits.

وقال صلى الله عليه وسلم : أَفْضَلُ الذِّكْرِ لاَ إلٰهَ إلاَّ الله ، وَأَفْضَلُ الدُعَاءِ الحَمْدُ للهِ

Nabi ﷺ bersabda: "Dzikir yang paling utama adalah LAA ILAAHA ILLALLAHU dan do’a yang paling utama adalah ALHAMDULILLAAH". Sumber: Kitab Lubabul Hadits.

وقال صلى الله عليه وسلم : قال الله تعالى لا إله إلا الله كلامي وأنا هو ، من قالها دخل حصني ، ومن دخل حصني أمن من عقابي

Nabi ﷺ bersabda: Allah Ta’ala berfirman dalam hadits qudsi: "LAA ILAAHA ILLALLAHU ucapan-Ku, dan Aku adalah Dia (Yang Dimaksud di dalam kalimat itu), barangsiapa membacanya maka ia masuk benteng-Ku, dan barangsiapa masuk benteng-Ku maka ia aman dari siksa-Ku". Sumber: Kitab Tanqihul Qaul.

تخريجُ حديثِ : لاَ إِلَهَ إلاَّ اللَّهُ حِصْنِي ، فَمَنْ دَخَلَهُ أَمِنَ عَذََابِي . أخرجَهُ أبو نُعيمٍ في "الحِلْيَةِ" (٣/١٩١ - ١٩٢) واللَّفظُ لهُ ، ومن طريقِهِ : أبو الفيضِ الفادانيُّ في "العُجَالةِ في الأحاديثِ المُسَلْسَلَـةِ" ص ٦٧ ، وابنُ عَسَاكِرَ في "تاريخِ دمشقَ" (٤٨/٣٦٦) ، وابنُ الشَّجـريِّ الزَّيديُّ في "الأمالي الشَّجريَّةِ" ص ٥ و ١٥ من طريقِ أبي الصَّلتِ عبدِ السَّلامِ بنِ صالحٍ الهَرَويِّ ، حدَّثنا عليُّ بنُ موسى الرِّضَا ، حدَّثني أبي موسى بنُ جعفرٍ ، حدَّثني أبي جعفرُ بنُ محمَّدٍ ، حدَّثني أبي محمَّدُ بنُ عليٍّ ، حدَّثني أبي عليُّ بنُ الحُسينِ بنِ عليٍّ ، حدَّثني أبي الحسينُ بنُ عليٍّ (سَقَطَ منْ رِوَايَةِ أبي نُعيمٍ ، وأَثْبَتَهُ الآخرونَ)، حدَّثني أبي عليُّ بنُ أبي طالبٍ رضيَ اللَّهُ تعالى عَنْهُمْ ، حدَّثنا رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ ، عنْ جبريلَ عليهِ السَّلامُ قال : "قالَ اللَّهُ عزَّ وجلَّ : إنِّي أَنَا اللَّهُ لاَ إِلَهَ إلاَّ أَنَا ، فاعبدوني ، منْ جَاءَنِي مِنْكُمْ بِشَهَادَةِ أنْ لاَ إِلَهَ إلاَّ اللَّهُ بالإخلاصِ ؛ دَخَلَ حِصْنِي ، ومَنْ دَخَلَ حِصْنِي أَمِنَ عَذَابِي" . 
قالَ أبو نُعيمٍ : "هَذَا حَدِيثٌ ثابتٌ مشهورٌ بهذا الإسنادِ ، منْ رِوَايَةِ الطَّاهرينَ عنْ آبائِهم الطَّيِّبينَ ، وكانَ بعضُ سَلَفِنَا من المُحدِّثينَ إذا رَوَى هَذَا الإسنادَ قالَ : لَوْ قُرِىءَ هَذَا الإسنادُ على مجنونٍ لأفَاقَ" . اهـ حدثني جبريل قال ‏:‏ يقول اللّه تعالى لا إله إلا اللّه حصني‏)‏ مكان لا يقدر عليه لارتفاعه والحصين المنيع وتحصن دخل الحصن واحتمى به ‏(‏فمن دخله أمن عذابي‏)‏ . قال الغزالي‏ :‏ فمن أراد دخول ذلك الحصن فليجمع آداب النطق بكلمة الشهادة بأن يجمع جميع حواسه إلى قلبه ويحضر في فؤاده كل جارحة فيه وينطق بلسانه عن جميع ذات وأحوال نفس وجوارح بدن حتى يأخذ كل عضو منه وكل جارحة منه قسطه منها فلم ينطق من لم يكن حاله ذلك فيها‏ - ‏(‏ابن عساكر‏)‏ في تاريخه ‏(‏عن علي‏)‏ أمير المؤمنين ‏. اهـ وفي لباب الحديث للامام السيوطي ؛وقال صلى الله عليه وسلم : لا اله إلاَّ الله حِصْنِي وَمَنْ دَخَلَ حِصْنِي أمِنَ مِنْ عَذَابِ الله

Nabi ﷺ bersabda: "LAA ILAAHA ILLALLAHU adalah benteng-Ku, dan barangsiapa masuk benteng-Ku maka ia aman dari siksa Allah". Sumber: Kitab Lubabul Hadits.

وقال صلى الله عليه وسلم : أَدُّوا زَكَاةَ أبْدَانِكُمْ بِقَوْلِ لاَ إلٰهَ إلاَّ الله

Nabi ﷺ bersabda: "Sampaikanlah zakat badan-badanmu dengan ucapan: LAA ILAAHA ILLALLAHU (Tiada Tuhan selain Allah)". Sumber: Kitab Lubabul Hadits.

وأخرج ابن عساكر عن ابن عباس قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إنَّ قَولَ لا اله إلاَّ الله تَدفَعُ عَن قَائِلها تِسعَةً وَتِسعِينَ بابا مِنَ البَلاءِ أدنَاهَا الهَمُّ

Diriwayatkan oleh Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas, Rasululllah ﷺ bersabda: "Sesungguhnya ucapan LAA ILAAHA ILLALLAHU dapat menolak dari pembacanya sembilan puluh sembilan pintu bencana yang terendah adalah kedukaan". Sumber: Kitab Tanqihul Qaul.

وقال صلى الله عليه وسلم : مَنْ قَالَ لا اله إلاَّ الله خَرَجَ مِنْ فِيهِ طائِرٌ أخْضَرُ لَهُ جَنَاحَانِ أبْيَضَانِ مُكَلَّلانِ بِالدُّرِّ وَالياقُوتِ يَصْعَدُ إلى السَّمَاءِ فَيُسْمَعُ له دَوِيٌّ تَحْتَ العَرْشِ كَدَوِيِّ النَّحْلِ ، فَيُقَالُ لَهُ اسْكُنْ فَيَقُولُ لا حَتَّى تَغْفِر لِصَاحِبي فَيُغْفَرُ لِقَائِلِها ، ثُمَّ يُجْعَلُ بَعْدَ ذالِكَ لِلطَّائِرِ سَبْعُونَ لِسَانا تَسْتَغْفِرُ لِصَاحِبِهِ إلى يَوْمِ القِيَامَةِ ، فإذَا كانَ يَوْمُ القِيَامَةِ جَاءَ ذالِكَ الطَّائِرُ يَكُونُ قَائِدَهُ وَدَلِيلَهُ إلى الجَنَّةِ

Nabi ﷺ bersabda: "Barangsiapa membaca LAA ILAAHA ILLALLAHU maka keluarlah dari mulutnya seekor burung hijau dengan dua sayap putih yang berkulit dengan mutiara dan yakut, ia naik kelangit dan diperdengarkan padanya suara di bawah arasy bagaikan suara lebah, lalu dikatakan kepadanya: "Diamlah". Dia menjawab: "Tidak, sehingga Engkau mengampuni saudaraku", Maka diampunilah pembacanya. Kemudian sesudah itu dijadikanlah pada burung itu tujuh puluh mulut yang memohonkan ampun pada sahabatnya sampai hari kiamat. Maka jika terjadi kiamat burung itu datang sebagai penuntunnya dan penunjuknya ke surga. Sumber: Kitab Lubabul Hadits.

وقال صلى الله عليه وسلم : مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُولُ لا إلٰهَ إلاَّ الله مُحَمَّدٌ رَسُول الله إلاَّ قَالَ الله تَعَالى صَدَقَ عَبْدِي أنا الله لا إلٰهَ إلاَّ أنا ، أُشْهِدُكُمْ يا مَلائَكَتِي قَدْ غَفَرْتُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّر

Nabi ﷺ bersabda: "Tiadalah dari seorang hamba yang membaca LAA ILAAHA ILLALLAHU MUHAMMADUR RASUULULLAAH melainkan Allah Ta’ala berfirman: "Benarlah hamba-Ku, Aku adalah Allah, tiada Tuhan melainkan Aku, Aku menjadikan saksi kamu semua hai para malaikat-Ku, Aku benar-benar telah mengampuninya dari dosanya yang telah berlalu dan akan datang". Sumber: Kitab Lubabul Hadits.

وقال صلى الله عليه وسلم : مَنْ قَالَ لا إلٰهَ إلاَّ الله خَالِصا مُخْلِصا دَخَلَ الجَنَّةَ

Nabi ﷺ bersabda: "Barangsiapa membaca LAA ILAAHA ILLALLAHU dengan ikhlas semata-mata karena Allah, maka dia akan masuk surga". Sumber: Kitab Lubabul Hadits.

وقال صلى الله عليه وسلم : مَنْ كانَ أوَّلُ كَلاَمِهِ لا إلٰهَ إلاَّ الله وَآخِرُ كَلامِهِ لا إلٰهَ إلاَّ الله وَعَمِلَ ألْفَ سَيِّئَةٍ إنْ عَاشَ ألْفَ سَنَةٍ لا يَسْأَلُهُ الله عَنْ ذَنْبٍ وَاحِدٍ

Nabi ﷺ bersabda: "Barangsiapa ucapan permulaannya LAA ILAAHA ILLALLAHU dan pada akhir ucapannya LAA ILAAHA ILLALLAHU dan ia melakukan seribu kejelekan, jika ia hidup seribu tahun, maka Allah tidak akan menanyakan dosanya sama sekali". Sumber: Kitab Lubabul Hadits.

Semoga kita bisa membiasakannya, yaitu setelah bangun tidur sebelum membaca amalan/doa bangun tidur bisa membaca:

لا اله الا الله ٢ ، لا اله الا الله محمد رسول الله ، في كل لمحة ونفس عدد ما وسعه علم الله

Dan juga setelah membaca do'a-do'a sebelum tidur agar bisa juga membaca:

لا اله الا الله ٢ ، لا اله الا الله محمد رسول الله ، في كل لمحة ونفس عدد ما وسعه علم الله

Lalu tidur dan tidak berkata-kata lagi sampai tertidur, agar kita menjadikan di awal dan di akhir perkataan kita adalah kalimat itu dan semoga mendapatkan rahmat Allah seperti yang telah disampaikan di dalam Hadits di atas.

وروي أنه صلى الله عليه وسلم قال لسيدنا زيد الأنصاري : فإن صعب لك شيء من أمور الدينا فأكثر من قول لا اله إلاَّ الله محمد رسول الله صلى الله عليه وسلم ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم

Diriwayatkan bahwasanya Nabi ﷺ bersabda kepada Zaid al-Anshariy: "Jika kamu kesulitan sesuatu dari urusan dunia, maka perbanyaklah membaca LAA ILAAHA ILLALLAHU MUHAMMADUR RASUULULLAAH, WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAHIL ‘ALIYYIL ‘AZHIIM". Sumber: Kitab Tanqihul Qaul.

وقال صلى الله عليه وسلم : مَنْ قَالَ لا إلٰهَ إلاَّ الله مِنْ غَيْرِ عجبٍ طَارَ بِهَا طَائِرٌ تَحْتَ العَرْشِ ، يُسَبِّحُ مَعَ المُسبِّحِينَ إلى يَوْمِ القِيَامَةِ وَيُكْتَبُ لَهُ ثَوَابُهُ

Nabi ﷺ bersabda: "Barangsiapa mengucap LAA ILAAHA ILLALLAHU tanpa ujub (membanggakan diri), maka ucapan itu menjadikan terbangnya burung di bawah arasy bertasbih bersama orang-orang yang bertasbih sampai hari kiamat dan pahala tasbih itu ditetapkan untuknya". Sumber: Kitab Lubabul Hadits.

وقال صلى الله عليه وسلم : مَنْ قالَ لا إلٰهَ إلاَّ الله مُحَمَّدٌ رَسُولُ الله مَرَّةً غُفِرَ لَهُ ذُنُوبُهُ وَإنْ كانَتْ مِثْلَ زَبَدِ البَحْرِ

Nabi ﷺ bersabda: "Barangsiapa mengucap LAA ILAAHA ILLALLAHU MUHAMMADUR RASUULULLAAH satu kali, maka dosa (kecil) nya diampuni sekalipun dosa-dosa itu seperti buih lautan". Sumber: Kitab Lubabul Hadits.

وقال صلى الله عليه وسلم : ليس على أهل لا إله إلا الله وحشة في قبورهم ولا في نشورهم كأني أنظر إليهم عند الصيحة ينفضون رؤوسهم من التراب ويقولون الحمد لله الذي أذهب عنا الحزن إن ربنا لغفور شكور

Nabi ﷺ Bersabda: "Tidak ada kegelisahan atas ahli LAA ILAAHA ILLALLAHU di dalam kubur mereka dan kebangkitan mereka, seolah-olah aku melihat mereka ketika ditiupkan sangkakala, mereka menebarkan di atas kepala mereka berupa debu dan mereka membaca ALHAMDULILLAAHIL LADZII ADZ-HABA ‘ANNAL HAZANA INNA ROBBANAA LAGHOFUURUN SYAKURUN (Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka dari kami, sesungguhnya Tuhan kami Maha Pengampun Lagi Maha Syakur)". Sumber: HR. Abu Ya’la, Ath Thabarani dan Al Baihaqi dari hadits Ibnu Umar, Kitab Ihya Ulumiddin.

وقال صلى الله عليه وسلم أيضا لأبي هريرة يا أبا هريرة إن كل حسنة تعملها توزن يوم القيامة إلا شهادة أن لا إله إلا الله فإنها لا توضع في ميزان لأنها لو وضعت في ميزان من قالها صادقا ووضعت السموات السبع والأرضون السبع وما فيهن كان لا إله إلا الله أرجح من ذلك

Nabi ﷺ bersabda: "Wahai Abu Hurairah, sesungguhnya setiap kebaikan yang kamu lakukan itu pada hari kiamat ditimbang, kecuali kesaksian (LAA ILAAHA ILLALLAHU) bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, maka itu tidak diletakkan di dalam timbangan karena seandainya kalimat itu diletakkan pada timbangannya orang yang mengucapkannya dengan "shodiq", dan (dan di sisi lain timbangan) diletakkan tujuh langit dan tujuh bumi dan apa yang ada di dalamnya, maka LAA ILAAHA ILLALLAAHU itu lebih unggul daripada itu (tujuh langit, tujuh bumi dan apa yang ada padanya)". Sumber: HR. Al Mustaghfiri dari hadits Abu Sa’id, marfu, Kitab Ihya Ulumiddin.

وقال صلى الله عليه وسلم لتدخلن الجنة كلكم إلا من أبى وشرد عن الله عز وجل شراد البعير عن أهله فقيل يا رسول الله من الذي يأبى ويشرد عن الله قال من لم يقل لا إله إلا الله

Nabi ﷺ bersabda: "Masing-masing kamu masuk surga, kecuali orang-orang yang enggan dan lari dari Allah ‘Azza Wa Jalla seperti larinya unta dari pemiliknya", maka ditanyakan: "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang enggan dan lari dari Allah?", Beliau bersabda: "Orang yang tidak mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAAHU (Tidak ada Tuhan melainkan Allah)". Sumber: HR. Bukhori dari hadits Abu Hurairah, Kitab Ihya Ulumiddin.

عن الشيخ أبي زيد القرطبي (وليس هو الشيخ شمس الدين أبو عبد الله محمد بن أحمد بن أبي بكر بن فرح الأنصاري الخزرجي القرطبي المتوفى : ٦٧١ هـ ولكن وجدت ترجمته في الوافي بالوفيات ؛ الاعلام : ٣١٧ ص ٢٦٠ ما نصه : وهو الوزير ابو زيد خالد بن هاشم القرطبي ، وَزِر قليلا للمؤيد بالله ، وسمع الحديث وتوفي سنة تسع وستين وثلاثمائة) قال : سمعت في بعض الآثار أن من قال : لا اله إلا الله سبعين ألف مرة كانت له فداء من النار ، فعملت على ذلك رجاء بركة الوعد فعملت منها لأهلي وعملت منها أعمالاً ادخرتها لنفسي وكان إذ ذاك يبيت معنا شاب يقال إنه يكاشف في بعض الأوقات بالجنة والنار ، وكانت الجماعة ترى له فضلاً على صغر سنه ، وكان في قلبي منه شيء ، فاتفق أن استدعانا بعض الإخوان إلى منزله ، فنحن نتناول الطعام والشاب معنا إذ صاح صيحة منكرة ، واجتمع في نفسه وهو يقول : يا عم هذه أمي في النار ، وهو يصيح بصياح عظيم لا يشك من سمعه أنه عن أمر ، فلما رأيت ما به من الانزعاج قلت في نفسي اليوم أجرب صدقه فألهمني الله السبعين ألفاً ، ولم يطلع على ذلك أحد إلا الله ، فقلت في نفسي : الأثر حق ، والذين رووه صادقون : اللهم إن السبعين ألفاً فداء هذه المرأة أمّ هذا الشاب ، فما استتمت الخاطر في نفسي إلا أن قال : يا عمّ ها هي أخرجت الحمد لله

Asy-Syaikh Abu Zaid al-Qurtubi (yang bernama lengkap: al-Wazir Abu Zaid Kzolid bin Hasyim al-Qurtubiy yang wafat sekitar tahun 369 H dan beliau bukanlah yang menulis Tafsir al-Qurtubiy, karena yang menulisnya adalah Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Abi Bakr bin Faroh al-Anshoriy al-Kzozrojiy al-Qurtubiy yang wafat sekitar tahun 671H atau yang dikenal sebagai Imam al-Qurtubiy) berkata: Saya telah mendengar "atsaar" yang menerangkan bahwa siapa yang membaca LAA ILAAHA ILLALLAH tujuh puluh ribu (70.000) kali, maka akan jadi tebusan dari api neraka, maka saya mengamalkannya karena mengharap berkah "atsaar" tersebut, juga saya kerjakan untuk keluargaku, dan juga untuk tabungan amalku nanti. Bertempatan di tempat kami, bermalamlah seorang pemuda Ahli Kasyaf, bahkan adakalanya (sewaktu-waktu dibuka hijabnya sama Allah) ia menerangkan kasyafnya mengenai surga dan neraka, orang-orang pun mengakui kelebihan pemuda itu meski usianya masih muda, bahkan saya juga menaruh kepercayaan terhadapnya. Bertepatan kami diundang oleh kawan untuk makan minum di rumahnya, dan pemuda itu juga bersama kami di dalam undangan itu, dan tiba-tiba ia menjerit sekeras-kerasnya, lalu ia berkata: ya ammi (paman), itu ibuku berada dalam api neraka, lalu ia menjerit kembali sekeras-kerasnya. Ketika saya melihat keadaan itu, timbul perasaan dalam hati, akan saya uji kebenarannya, maka saya membaca LAA ILAAHA ILLALLAH tujuh puluh ribu (70.000) kali dan tiada seorangpun mengetahui bahwa saya sedang membaca itu, kecuali Allah, dan saya percaya bahwa "atsaar" tersebut benar, dan orang-orang yang meriwayatkannya semua terpercaya, lalu saya berdoa: "ALLAAHUMMA INNA HADZIHIS-SAB’INA ALFAN FIDA'A HADZIHIL MAR'ATI UMMI HADZASY-SYAAB (Ya Allah, sesungguhnya tujuh puluh ribu (LAA ILAAHA ILLALLAH) ini, aku hadiahkan untuk tebusan ibu pemuda ini)." Maka belum selesai ucapan niat dalam hatiku, tiba-tiba pemuda itu berkata: ya ammi (paman), ibuku telah keluar dari api, segala puji bagi Allah. Sumber: Kitab Irsyadul ‘Ibad.

وقال صلى الله عليه وسلم : إذا مَرَّ المُؤْمِنُ عَلَى المَقَابِرِ فَقَالَ لا إلٰهَ إلاَّ الله وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيٌّ لا يَمُوتُ بِيَدِهِ الخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ، نَوَّر الله تِلْكَ القُبُورَ كُلِّهَا وَغَفَرَ لِقَائِلهَا وَكَتَبَ لَهُ ألْفَ ألْفِ حَسَنَةٍ وَرَفَع لَهُ ألْفَ ألْفِ دَرَجَةٍ وَحَطَّ عَنْهُ ألْفَ ألْفِ سَيِّئَةٍ

Nabi ﷺ bersabda: "Apabila seorang mukmin melewati makam/kubur lalu membaca: LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHUU LAA SYARIIKALAHU LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU YUHYII WA YUMIITU WA HUWA HAYYUN LAA YAMUUTU BIYADIHIL KHAIRU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAIIN QADIIR (Tidak ada Tuhan yang berhak untuk disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian, Yang Maha Menghidupkan dan Maha Mematikan, dan Dia Maha hidup dan tidak akan mati. Di tangan-Nya segala kebaikan, Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu), maka Allah menerangi seluruh kubur itu dan mengampuni pembacanya, menulis baginya sejuta kebaikan, mengangkat baginya sejuta derajat, dan menghapus baginya sejuta kejelekan (dari dosa-dosa kecil)". Sumber: Kitab Lubabul Hadits.

حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ مُعَاذٍ الضَّرِيرُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ مَوْلَى آلِ الزُّبَيْرِ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَالَ حِينَ يَدْخُلُ السُّوقَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ كُلُّهُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ وَبَنَى لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ

Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Mu'adz adl-Dlarir berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Amr bin Dinar - yang dulunya pernah menjadi budak keluarga Az-Zubair - dari Salim bin Abdullah bin Umar, dari bapaknya, dari kakeknya, ia berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa ketika masuk pasar mengucapkan; "LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHUU LAA SYARIIKALAHU LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU YUHYII WA YUMIITU WA HUWA HAYYUN LAA YAMUUTU BIYADIHIL KHAIRU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAIIN QADIIR (Tidak ada Tuhan yang berhak untuk disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian, Yang Maha Menghidupkan dan Maha Mematikan, dan Dia Maha hidup dan tidak akan mati. Di tangan-Nya segala kebaikan, Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu), maka Allah akan menuliskan baginya satu juta kebaikan, dihapuskan darinya satu juta keburukan, dan Allah akan membangunkan baginya rumah di surga." Sumber: HR. Ibnu Majah: 2226, At-Tirmidzi: 3350, 3351, dan Ad-Darimi: 2576.

Bahkan ditemukan disebagian risalah bahwa kalimat agung tersebut dimasukkan ke dalam dikr solawat, di antaranya:

‏اللهم صل على سيدنا محمد قدر لا إله إلا الله وحده لاشريك له ، له الملك وله الحمد يحي ويميت بيده الخير وهو على كل شيءٍ قدير وسبحان الله وبحمده عدد خلقه ورضا نفسه وزنة عرشه ومداد كلماته ‏ولاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم عدد ما علمت وزنة ما علمت وملء ما علمت وعلى آله وصحبه وسلم

Ada juga ada di dalam kitab "Sa'adatuddaroin" karya Syekh Ismail an-Nabhaniy disebutkan redaksi solawat dengan kalimat tersebut yaitu solawat ke-121 dari kitab tersebut sebagai berikut:

للهم صل وسلم على سيدنا محمد قدر لا إله إلا الله وأغننا واحفظنا ووفقنا لما ترضاه واصرف عنا السوء وارض عن الحسنين ريحانتي خير الأنام وعن سائر آله وصحبه الكرام وأدخلنا الجنة دار السلام يا حي يا قيوم يا الله

Sedangkan di dalam kitab "Jamius Solawat" yang juga karya Syekh Yusuf an-Nabhani h. 119 yaitu suatu redaksi solawat dan tahlil sebagai perantara mencapai tiap-tiap maksud atau keinginan yaitu dibaca 100x sampai 1000x dengan redaksi:

اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله قدر لا أله إلا الله وأغننا وأحفظنا و وفقنا لما تحبه وترضاه وأصرف عنا السوء وأرض عن الحسنين ريحانتي خير الأنام وعن سائر آله وأصحابه أئمة الهدى ومصابيح الظلام وأدخلنا الجنة دار السلام يا حي يا قيوم يا الله

Dan di dalam kitab "Tanbihul Anam" karya Syekh Abdul Jalil al-Magrobiy al-Qoirowaniy, Darul Kutubil Ilmiyah h. 147 disebutkan pula:

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَي سَيِّدنَا ومولانا محمد وعلي آل سَيِّدنَا مُحَمَّد قدر لا اله الا الله

Dan di dalam kitab "Adullul Kzoirot" karya Syekh Isma'il al-Madani h. 286 Darul Kutubil Ilmiyyah juga disebutkan:

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَي سَيِّدنَا مُحَمَّد وعلي آله قدر حبك اياه وصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَي سَيِّدنَا مُحَمَّد وعلي آله صلاة قدر لا اله الا الله محمد رسول الله

Disebutkan bahwa barang siapa membaca dzikir tahlil kombinasi shalawat Nabi Muhamnad ﷺ beserta keluarga beliau di bawah satu kali, maka cukup menjadi fidyah (tebusan) dirinya untuk bebas dari api neraka. Bila ia baca dua kali, ia telah jadikan tebusan buat kedua orang tuanya. Jika 3 kali, maka ia menjadikan tebusan dari api neraka buat orang-orang yang beriman. Berikut ini redaksinya:

لا الٰه الا اللٰه سيدنا محمد رسول اللٰه صلى الله عليه وسلم وعلى آله عدد ما خلقت يا ربنا وما انت له خالق من يوم خلقت الدنيا الى يوم القيامة في كل يوم وليلة سبعين ألف مرة

"Tidak ada Tuhan selain Allah, Sayyiduna Muhammad utusan Allah Semoga sholawat dan salam tercurah kepada beliau dan keluarganya sebanyak makhluq yang telah Kau ciptakan dan sejumlah yang akan Kau ciptakan dari awal Engkau ciptakan dunia sampai hari kiamat setiap hari dan malamnya tujuh puluh ribu kali."

Disebutkan di dalam kitab "Silahul Mu'min" juz 10 h. 1 sebuah amalan yang dengan idzin Allah barang yang hilang bisa cepat dikembalikan atau segera mendapat gantinya dengan rahmat dan anugerah Allah, maka bacalah solawat ini 50x atau redaksi yang lainnya:

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدنَا مُحَمَّد وآله قدر لا اله الا الله

Kemudian "Subhanallohu" 70 dan "LAA ILAAHA ILLALLAHU MUHAMMADUR RASUULULLAAH" 100x. Wallahu a'lam.

Dan disebutkan di dalam kitab "Minkhatul Ilah" h. 129, sebuah ijazah kombinasi bacaan tasbih dan tahlil dari Habib Umar bin Hasan al-Haddad:

إذا أردت أن تكون سريع الفهم ، اقرأ بعد كل صلاة

Jika kamu ingin menjadi seorang yang cepat fahamnya, maka bacalah tasbih ini setelah solat fardlu:

سبحان اللٰه والحمد للٰه ولا الٰه الا اللٰه واللٰه اكبر ولا حول ولا قوة الا بالله العلي العظيم ، عدد كل حرف كتب او يكتب ابد الآبدين ودهر الداهرين ، سبحانك لا علم لنا الا ما علمتنا انك انت العليم الحكيم

Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

عليكم بلا اله الا الله والاستغفار فأكثروا منهما فان ابليس قال : اهلكت الناس بالذنوب و اهلكونى بلا اله الا الله والاستغفار فلما رايت ذلك اهلكتهم بالاهواء وهم يحسبون انهم مهتدون

"Pentingkanlah untuk banyak-banyak membaca LAA ILAAHA ILLALLAAH dan ISTIGHFAR, karena Iblis pernah berkata: saya merusak manusia dengan dosa-dosa, dan mereka merusak aku dengan LAA ILAAHA ILLALLAAH dan ISTIGHFAR, manakala aku melihat bacaan tersebut (dibacanya), maka saya rusak mereka dengan HAWA NAFSU sehingga mengira bahwa telah memperoleh hidayah." Sumber: HR. Ahmad dan Abu Ya’la, Kitab Nashoihul Ibad.

وحَدَّثَنَا أَبُو كَامِلٍ الْجَحْدَرِيُّ فُضَيْلُ بْنُ حُسَيْنٍ وَعُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ كِلَاهُمَا عَنْ بِشْرٍ قَالَ أَبُو كَامِلٍ حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ الْمُفَضَّلِ حَدَّثَنَا عُمَارَةُ بْنُ غَزِيَّةَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ عُمَارَةَ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ يَقُولُا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقِّنُوا مَوْتَاكُمْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ و حَدَّثَنَاه قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ يَعْنِي الدَّرَاوَرْدِيَّ ح و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ جَمِيعًا بِهَذَا الْإِسْنَادِ

Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil al-Jahdari Fudlail bin Husain dan Utsman bin Abu Syaibah keduanya dari Bisyr - Abu Kamil berkata - Telah menceritakan kepada kami Umarah bin Ghaziyyah, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Umarah, ia berkata, saya mendengar Abu Sa'id al-Khudri berkata; Rasulullah ﷺ bersabda: "Tuntunlah orang yang sedang berada di penghujung ajalnya (sekratul maut) agar membaca (kalimat), "LAA ILAAHA ILLALLAH." Dan telah menceritakannya kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz ad-Darawardi - dalam jalur lain - Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Khalid bin Makhlad, telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal, semuanya menggunakan isnad ini. Sumber: HR. Imam Muslim: 1523, 1524, Imam Abu Daud: 2710, Imam Ahmad: 10570, Imam Ibnu Majah: 1434, 1435, Imam An Nasa'i: 1803.

عن النبي صلى اللَّه عليه وسلم أنه قال : من لقن عند الموت لا إله إلا اللَّه دخل الجنة

Dari Nabi ﷺ bersabda: Barangsiapa yang dituntun dengan kalimat Laa Ilaaha Illallaah ketika akan mati (membaca kalimat tersebut) maka masuk surga. Sumber: Kitab Tanbihul Ghofilin.

عن النبي صلى اللَّه عليه وسلم أنه قال : من كان آخر كلامه من الدنيا لا إله إلا اللَّه دخل الجنة

Dari Nabi ﷺ bersabda: Barangsiapa yang akhir katanya dari dunia ini (saat meninggal membaca) LAA ILAAHA ILLALLAAH maka masuk surga. Sumber: Kitab Tanbihul Ghofilin.

Wahai sahabat dan murid-muridku, al-faqir berwasiat kepada kalian dan khususnya untuk diri al-faqir agar memperbanyak membaca LAA ILAAHA ILLALLAHU dan juga ditutup dengan MUHAMMADUR RASUULULLAAH, karena kalimat itu adalah kalimat Tauhid, kalimat ikhlas, kalimat taqwa, kalimat baik dan kalimat itu adalah seruan kebenaran, kalimat itu adalah tali yang kuat, dan kalimat itu adalah harga dan kunci surga.

وحكى إمامنا محمد بن إدريس الشافعي رضي الله عنه قال : رأيت بمكة نصرانياً يدعى بالأسقف ، وهو يطوف بالكعبة ، فقلت له : ما الذي رغبك عن دين آبائك ؟ فقال : بدلت خيراً منه ، قلت : فكيف كان ذلك ؟ فحكى لي أنه ركب البحر . قال : فلما توسطنا فيه انكسرت المركب ، فسلمت على لوح ، فما زالت الأمواج تدافعني حتى رمتني في جزيرة من جزائر البحر فيها أشجار كثيرة ، ولها أثمار أحلى من الشهد ، وألين من الزبد ، وفيها نهر جارٍ عذب

Imamuna Sayyiduna Muhammad bin Idris as-Syafi'i - semoga Allah meridhoinya - menceritakan: "Aku melihat seorang nasroni yang dulunya terkenal dengan panggilan "Usquf" di Makah, dan saat itu dia sedang towaf (karena telah masuk Islam). Kemudian aku berkata kepadanya: "Apa yg menyebabkanmu membenci agama nenek moyangmu?" Dia menjawab: "Aku menggantinya dengan agama yang lebih baik darinya." Aku berkata: "Bagaimana bisa begitu?" Kemudian dia bercerita padaku bahwa dia saat itu sedang berlayar di lautan. Kemudian dia berkata: "Ketika kami telah sampai di tengah lautan tiba-tiba perahunya pecah dan aku terselamatkan oleh sebuah papan. Ombak lautan terus menerus membawaku hingga melemparkanku ke sebuah pulau yg terdapat bayak pohonnya. Pohon tersebut terdapat buah-buahan yang rasanya lebih manis dari pada madu dan lebih lembut dari pada keju. Di pulau tersebut juga terdapat sungai yang mengalirkan air yang tawar."

قال : فقلت الحمد لله على ذلك آكل من هذا الثمر ، وأشرب من هذا النهر حتى يأتي الله تعالى بالفرج ، فلما ذهب النهار وجاء الليل خفت على نفسي من الدوابِّ ، فعلوت شجرة ونمت على غصن ، فلما كان في وسط الليل ، وإذا بدابة على وجه الماء تسبِّح الله تعالى بلسان فصيح : لا اله إلا الله الغفار ، محمد رسول الله النبي المختار

Lelaki tersebut melanjutkan: "Kemudian aku berkata, "Segala puji bagi Allah terhadap ini semua". Aku memakan dari buah-buahan dan minum dari sungai ini hingga Allah ta'ala mendatangkan kemudahan kepadaku. Ketika siang telah berlalu dan datanglah waktu malam, aku khawatir terhadap diriku sendiri dari hewan-hewan pengganggu, kemudian aku naik ke atas sebuah pohon dan tidur di salah satu rantingnya. Ketika telah tengah malam, tiba-tiba ada seekor hewan dari arah lautan sambil membaca tasbih kepada Allah dengan lisan yang fasih, hewan tersebut mengucapkan: "Laa Ilaaha Illallohul Ghoffaar, Muhammadur Rosuulullohin Nabiyyul Mukhtaar." 
(Tiada Tuhan selain Allah yang Maha Pengampun, Nabi Muhammad adalah utusan Allah seorang Nabi yang terpilih).

فلما وصلت الدابة إلى البرّ إذا رأسها رأس نعامة ووجهها وجه إنسان ، وقوائمها قوائم بعير ، وذنبها ذنب سمكة ، فخفت على نفسي الهلكة ، فنزلت من الشجرة ووليت هارباً ، فالتفتت إليّ وقالت : قف وإلا هلكت ، فوقفت فقالت لي : ما دينك ؟ فقلت النصرانية . فقالت : ويحك يا خاسر ارجع إلى الحنيفية . فإنك قد حللت بفناء قوم من مؤمني الجنّ لا ينجو منهم إلا مسلم

Ketika hewan tersebut telah sampai di daratan tiba-tiba terlihat kepalanya adalah kepala burung onta, wajahnya adalah wajah manusia, kakinya adalah kaki onta dan ekornya adalah ekor ikan.
Karena aku takut akan celaka maka aku turun dari pohon dan melarikan diri.
Dia menoleh kepadaku dan berkata: "Berhentilah, jika tidak maka kamu akan celaka." Kemudia aku berhenti. Dia berkata: "Apa agamamu?" Aku menjawab: "Nasrani." Dia berkata: "Celakalah kamu wahai orang yang rugi, kembalilah ke agama yang dicondongi (yaitu Islam) karena sesunguhnya engkau sekarang sedang berada di tempatnya kaum jin yang beriman dan tidak akan selamat dari mereka kecuali orang muslim."

فقلت : وكيف الإسلام ؟ قالت : تشهد أن لا اله إلا الله وأنّ محمداً رسول الله فقلتها ، ثم قالت الدابة : تريد المقام هنا أم الرجوع إلى أهلك ؟ فقلت الرجوع إلى أهلي ، فقالت : امكث مكانك حتى يجتاز بك مركب ، فمكثت مكاني ونزلت الدابة في البحر ، فما غابت عن عيني حتى مرّ مركب وركاب ، فأشرت إليهم فحملوني فإذا في المركب اثنا عشر رجلاً كلهم نصارى ، فأخبرتهم خبري وقصصت عليهم قصتي فأسلموا كلهم

Kemudian aku berkata: "Bagaimana caranya masuk islam?" Dia berkata: "Kamu bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan Allah." Kemudian aku mengucapkan kalimat tersebut. Kemudian hewan tersebut berkata: "Engkau ingin menetap di sini ataukah kembali ke keluargamu?"
Aku berkata: "Aku ingin pulang ke keluagaku." Dia berkata: "Kalau begitu tetaplah di sini hingga ada kapal yang melewatimu." Kemudian aku diam di tempatku dan hewan tersebut kembali ke lautan, dan tidaklah dia hilang dari pandanganku hingga lewatlah kapal beserta para penumpangnya. Aku memberikan isyarat kepada mereka dan merekapun membawaku ke kapalnya. 
Di dalam kapal terdapat dua belas orang yang semuanya beragama nasroni, kemudian aku menceritakan kisahku kepada mereka dan akhirnya mereka semuanya masuk agama islam." Wallohu a'lam.

وحكى الشيخ عبد الله اليافعي (اي الشيخ العفيف عبد الله بن اسعد اليافعي) رحمه الله في كتابه روض الرياحين أنه كان في الأمم الماضية ملك تمرّد على ربه فغزاه المسلمون ، فأخذوه أسيراً فقالوا : بأيّ قتلة نقتله فاجتمع رأيهم على أن يجعلوا له قمقماً عظيماً ويجعلوه فيه ، وتوقد تحته النار ، ولا يقتلوه حتى يذيقوه طعم العذاب ، ففعلوا ذلك به ، فجعل يدعو آلهته واحداً بعد واحد : يا فلان إنما كنت أعبدك أنقذني مما أنا فيه ، فلما رأى الآلهة لا تغني عنه شيئاً رفع رأسه إلى السماء وقال : لا اله إلا الله ، ودعا مخلصاً فَصَبَّ الله عَلَيْهِ مَشْعَبَ ماءٍ من السماء فاطفأ تلك النار ، وجاءت ريح فاحتملت ذلك القمقم ، وجعلت تدور به بين السماء والأرض ، وهو يقول : لا اله إلا الله فقذفته إلى قوم لا يعبدون الله عزّ وجلّ ، وهو يقول : لا اله إلا الله فاستخرجوه وقالوا : ويحك مالك؟ فقال أنا ملك بني فلان كان من أمري وخبري كيت كيت ، وقصّ عليهم القصة فآمنوا

Imam Afifuddin Abdullah bin As'ad al-Yafi'i menceritakan dalam salah satu kitab beliau yang berjudul "Raudhurrayahin", bahwa di zaman dahulu ada seorang raja kafir yang sangat menentang Rabb, maka ia diperangi oleh kaum muslimin, sehingga tertawanlah ia, lalu raja - raja muslimin sepakat untuk membunuh raja itu. Dibuatkanlah suatu tungku besar, lalu dinyalakan api dibawahnya, dan ia diletakkan dalam tungku itu, supaya ia tetap merasakan siksa itu. Ketika raja itu disiksa sedemikian perihnya, ia berdo'a kepada yang diper-tuhan-kannya satu persatu: Hai dewa (tuhan) saya hanya menyembah padamu, maka selamatkanlah aku dari bahaya ini. Dan ketika ia merasa bahwa semua tuhan- tuhan itu tidak ada yang menolongnya, maka ia menengadahkan kepalanya ke langit sambil membaca: "Laa ilaaha illallah", dan minta pada Allah seikhlas- ikhlasnya, maka segera Allah menurunkan air dari langit untuk memadamkan api itu, kemudian datang angin mengangkat tungku itu ke udara, dan ia tetap membaca "Laa ilaaha illallah" sampai terlempar ke suatu kaum yang kafir, sedangkan ia tetap membaca "Laa ilaaha illallah", lalu dibuka tungku itu oleh kaum kafir dan ditanya: Celaka kamu, kenapa kamu ini? Jawabnya: Aku adalah Raja bani fulan. Lalu ia menceritakan kisah kejadiannya dari awal sampai akhir, tiba- tiba kaum itu semuanya masuk Islam setelah mendengar kisah dan riwayat raja itu".

Begitu besarnya rahmat Allah yang berupa kalimat pendek tetapi sangat besar faidahnya. Dan bahkan Imam al-Yafi'iy mempunyai gabungan wirid yang di dalamnya mencakup kalimat ini. Beliau menyebutkan sebuah solawat - tahlil di dalam salah satu kitabnya yang berjudul "al-Irsyadu wat Tath-riz" h. 35 dan disebutkan bahwa amalan ini mempunyai berbagai macam keutamaan yang banyak (ان لها فضائل كثيرة). Berikut ini redaksinya:

إن اللٰه وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما ، صلوات الله وسلامه وتحياته وبركاته على سيدنا محمد النبي الأمي وعلى آله وصحبه عدد الشفع والوتر وكلمات ربنا التامات المباركات ، سبحان الله والحمد لله و﴿لا إله إلا الله﴾ والله أكبر وأستغفر الله العظيم وتبارك الله أحسن الخالقين وحسبنا الله ونعم الوكيل ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم وصلى الله على سيدنا محمد خاتم النبيين وعلى آله وصحبه أجمعين ، عدد ما خلق الله وعدد ما هو خالق ، وزنة ما خلق وزنة ما هو خالق ، وملء ما خلق وملء ما هو خالق ، وملء سمواته وملء أرضه ، وأمثال ذلك وأضعاف ذلك ، وعدد خلقه وزنة عرشه ومنتهى رحمته ومداد كلماته ومبلغ رضاه حتى يرضى وإذا رضي ، وعدد ما ذكره الذاكرون فيما مضى ، وعدد ما هم ذاكروه فيما بقى ، في كل سنة وشهر وجمعة ويوم وليلة وساعة من الساعات وشم ونفس ولمحة وطرفة من الأبد إلى الأبد أبد الدنيا وأبد الآخرة وأكثر من ذلك لا ينقطع أوله ولا ينفد آخره

Dan diriwayatkan oleh Imam Ibn Abid Dunya, dan Imam al-Baihaqiy dari Imam Abi Huroiroh Radliyallaahu 'anhu:

عن أبي هريرة رضي الله عنه : «حَضَرَ مِلِكُ الْمَوْتِ رَجُلاً يَمُوتُ فَشَقَّ أَعْضَاءَهُ فَلَم يَجِدْ عَمَلاً خَيراً . ثُمَّ شَقَّ قَلْبَهُ فَلَمْ يَجِدْ فِيهِ خَيْراً فَفَكَّ لَحييْهِ فوجدَ طرفَ لِسانِهِ لاصِقاً بحنكِهِ يَقولُ : لا اله إلا الله فَغُفِرَ لَهُ بِكَلِمَةِ إِخْلاصٍ» . وأبو داود وأحمد عن معاذ : «مَنْ كَانَ آخرُ كلامِهِ لا اله إلا الله دَخَلَ الجَنَّةَ» نسأل الله الكريم الودود أن يختم كلامنا بكلمة التوحيد

"Ketika malaikat maut menghadiri seorang yang mati, maka ia menyelidiki semua anggota tubuhnya, dan tidak menemukan amal kebaikan, kemudian membelah hatinya juga tidak menemukan amal kebaikan. Kemudian dibuka mulutnya, tiba- tiba menemukan melekat pada bagian atas mulut lidahnya membaca: "Laa ilaaha illallah", maka diampunkan baginya karena ada kalimat ikhlas itu". Sumber: Irsyadul Ibad. Semoga Allah Yang Maha Murah dan Pengasih mengakhiri kalimat kita di dunia ini dengan kalimat tauhid, "Laa ilaaha illallah". Amin. Wallahu a'lam.

Related Posts

  • Do'a Ya Khayyu Ya Qoyyum
  • Do'a Perlindungan
  • Istighfar Habib Ahmad Al Muhdhor
  • Basmalah al-Azhar al-Faihah
  • Sholawat Isya'

6 komentar

avatar
Reply
Bahrul Ilmi Naffa' delete 18 Januari 2020 pukul 16.01

ان لفظ لا اله الا الله يحتوى على اسرار عظيمة وهي : (لا اله الا الله) ، من اسرارها ان جميع حروفها جوفية يحتاج مرددها الى الاتيان بها من خالص الجوف وهو القلب ليس فى حروفها معجم اشارة الى التجرد من كل معبود سوى الله ، هى اثنا عشر حرفا على عدد شهور السنة ، منها أربعة حرم ، وهى لفظ : ﴿الله﴾ ، عما ان الاشهر الحرم أربعة ، فمن قالها مخلصا كفرت عنه ذنوب السنة ، وهى مع محمد رسول الله اربع وعشرون حرفا ، والليل والنهار اربع وعشرون ساعة ، فكل حرف منها يكفر ذنوب ساعة ، وكلماتها سبع (اي لا اله الا الله محمد رسول الله) ، وابواب جهنم سبعة ، فكل كلمة تسد بابا عن قائلها ، وهذه الجملة لا تحتاج منا جهدا ولا حتى تحريك شفاهنا . اهـ

avatar
Reply
Niamalkayyis delete 15 Februari 2020 pukul 17.51

وإليك بعض أقوال الأئمة والعارفين في بيان فضيلة ذكر التوحيد ، قال سيدي عبد القادر الجيلاني رضي اللَّهُ عنه في الطريق إلى الله : اختار القوم لا إله إلا الله من صيغ الذكر ، لأنها الكلمة الطيبة التي تُطَيِّبُ ذات من قام بمعناها ، ولأنهم رأوا لها تأثيراً في جَلاءِ مرآة قائلها ، لم يجدوه لغيرها من ألفاظه ، ولأن من واظب عليها لم يجد مشقة أبداً لا في الدنيا ولا يوم القيامة كما دلت عليه الأحاديث بل يقوم من قبره وهو ينفض التراب عن رأسه قائلاً الحمد لله الذي أذهب عنا الحزن . اهـ

وقال في الفتح في المجلس الثامن والثلاثين :  يا قوم أَضْنُوا شياطينكم بالإخلاص في قول لا إله إلا الله لا بمجرد اللفظ ، التوحيد يحرق شياطين الإنس والجن لأنه نارٌ للشياطين ونورٌ للموحدين . اهـ

وقال الغزالي رضي اللَّهُ عنه في الإحياء :  من حافظ على قول لا إله إلا الله طاهراً وداوم على ذكرها وجعل لسانه مستغرقاً فيها فتح الله تعالى على قلبه نوراً ينكشف به سرها وتستغرقه أنوارها ويشغف قلبه بذكرها وتصطلمه ثمراتها فيشرف بباطنه عن عجائب الملكوت ما لا تستطيع العبارة أنْ تحد وصفها ونعتها وتلك نتائجها وثمراتها ثم تنعكس أذكاره الظاهرة باطنة وكل ما دام على الذكر غلب باطنه على ظاهره ، فيقوى ذكر الباطن ويفتر الذكر في الظاهر إلى أن يقوى سلطان القلب على حركة اللسان فتبطل حركة اللسان بالذكر وينفرد القلب بالذكر ، وكلما قوي باطنه ضعف ظاهره ، حتى لا يستطيع الذاكر أن يتلفظ بالذكر ظاهراً إلا في وقت غفلة القلب أو فترة ترد عليه ، إذ الذكر ظاهراً وظيفة الغائبين ، وذكر القلب وظيفة الحاضرين ، فإذا أخذ الذاكر الحاضر في أفعال الغائبين استحق قلبه الأدب ، ثم تتجوهر ثمرة قلبه دائماً بإشراق شمس الروح على القلب ، فيستغرق القلب في الأنوار الروحانية ، ويكاشف من اللطائف الربانية ، ويرد على قلبه و باطنه من الواردات القلبية ، ويهجم عليه من الأحوال السَّنَيَّةِ ما يستغرقه عن الصفات البشرية ، وَيُرَقِّيهِ إلى المقامات والمنازل الملكية ، ويعود بالكرامات التبعية للنبوءة المحمدية ، ثم تستغرق روحه في بحر التوحيد ، ويستخرج بلطيف الفكر في معنى الذكر أسراراً لطيفة ومعاني شريفة ، فيبتغي ذكر القلب لها أول درجة رقت بها إلى درجة التقوى ، وأول باب فتح له من جنة المأوى ، ثم فتح له بذكر القلب بعد إتقان ذكر اللسان بها باب جنة الخلد التي مفتاحها حقيقة لا إله إلا الله التي تفتح للقلب باب التذكير في آيات محكم التنزيل وما نزل به الروح الأمين من الأحكام على خير الأنام سيدنا محمد صلى الله عليه وآلهِ وسلم . اهـ

وقال الإمام السهروردي رضي اللَّهُ عنه :  إذا استولت الكلمة (لا إله إلا الله) على اللسان يتشربها القلب ، فلو سكت اللسان لم يسكت القلب ، ثم تتجوهر في القلب وبتجوهرها يستقر نور اليقين حتى إذا ذهبت صورة الكلمة من اللسان والقلب لا يزول نورها ، وهذا الذكر هو المشاهدة والمكاشفة والمعاينة ، وهذا هو المقصد الأقصى حتى أنَّ الذاكر الصادق يغيب عن المحسوس ، بحيث لو دخل عليه داخل من الناس لا يعلم به لغيبته في الذكر من كمال أنسه وحلاوة ذكره حتى لا يلتحق في غيبته في الذكر بالنائم . اهـ

وقال الإمام النووي رضي اللَّهُ عنه :  اختار أهل التربية والسلوك للمريدين ذكر لا إله إلا الله وأمروهم بالمداومة عليها وقالوا أنفع علاج في دفع الوسوسة هو الإقبال على ذكر الله تعالى والإكثار منه . اهـ

وقال الإمام الشعراني رضي اللَّهُ عنه في الأنوار القدسية في بيان آداب الذكر :  الأدب العاشر : أن يختار من صيغ الذكر لفظة لا إله إلا الله فإن لها أثراً عظيماً عند القوم لا يوجد في غيرها من سائر الأذكار . اهـ

https://alkadriaalalia.com/play.php?catsmktba=62

avatar
Reply
Unknown delete 24 November 2020 pukul 01.38

Assakamualaikum yai saya boleh minta alamatnya

avatar
Reply
Niamalkayyis delete 25 Desember 2020 pukul 06.03

Monggo ngaji di Kwagean Kediri di bawah asuhan Romo Yai Abdul Hannan Ma'shum

avatar
Reply
Niamalkayyis delete 25 Desember 2020 pukul 06.03

Wa'alaikum Salam

avatar
Reply
Ramdani delete 9 Agustus 2023 pukul 06.37

QobilTu ijin ridho Tulusnya usTadz kalau boleh diamalkan mohon maaf usTadz

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Search Article

Label

  • Amalan (263)
  • Fiqh (137)
  • Fathul Qorib (132)
  • Al Qur'an (113)
  • Sanad (65)
  • Sholawat (35)
  • Kutub Islamiyah (25)
  • Biografi (22)
  • Kutubul Qoum (20)
  • Nasehat (16)
  • Adab (15)
  • Islamic Knowledge (12)
  • الاوراد بعد المكتوبات وزياداتها (9)
  • Kitab al-Fawaid (8)
  • Boso Jowo (7)
  • Ngaji Romadlonan 2018 (5)
  • 12 Bulan Qomariyah (4)
  • al-Kawakib al-Madliyyah (3)
  • Tatsbitul Fuadiy (2)
  • Al-Wasa'il (1)
  • Hilal 12 Bulan (1)
  • Qur'an dan Translitersi (1)
  • Transliterasi (1)
Diberdayakan oleh Blogger.

↑