Nasihah wal Faidah dari Romo Yai Abdul Hannan Ma'sum Kediri
(1). Nasihah wal faidah yang saya dengar langsung, kurang lebihnya sebagai berikut, wallahu a'lam:
اكرموا اوامر الله اكرمكم الله في الدنيا والآخرة
العلم بالتعلم
Ketika saya masih mondok di Kwagean Kediri, bacaan Romo Yai dalam salat magrib selalu sama yaitu, di roka'at pertama setelah al-Fatihah adalah surat an-Nashr, dan di roka'at kedua setelah al-Fatihah adalah surat al-Ikzlas.
Romo Yai ketika mengajar kitab, di depannya selalu disediakan sebuah kamus besar.
Romo Yai ketika membaca kitab kuning di masjid, selalu menghadap ke arah qiblat.
(2). Nasihah wal faidah dari Romo Yai yang didengar dan diketahui para santri beliau, kurang lebihnya sebagai berikut, wallahu a'lam:
Jadi anak harus bisa memberi pada orang tua.
Masa tua itu ditentukan oleh masa muda. Setiap apa yang kita kerjakan (lakukan) sekarang akan menentukan masa yang akan datang.
Shohabat (Nabi) menjadi orang yang besar dan dekat dengan Rasulullah, karena dimulai dari ngodam (membantu) terlebih dahulu pada Nabi. Jadi kalau kepingin enak harus bekerja keras terlebih dahulu.
يا دنيا خدمي من خدمني واستخدمي من خدمك
Apabila kamu menjadi pelayan agama, dunia pasti akan melayanimu. Apabila kamu melayani dunia, maka dunia akan menjauhimu dan akan menyusahkanmu. Ingatlah itu!
ان الحكمة تزيد شرافا
Sesungguhnya ilmu hikmah akan menambah kemulyaan orang tersebut.
راس الحكمة خشية الله
Romo Yai Abdul Hannan memberikan ijazah, itu ibaratnya memberikan sebuah tunas atau biji. Terserah pada kita mau kita apakan biji tersebut. Kita harus menanam dan merawatnya supaya dapat tumbuh besar, sehingga pada akhirnya nanti kita juga yang akan menuai hasilnya.
Wiridan itu ibarat menanam pohon, membutuhkan proses yang cukup lama. Semakin lama akan semakin besar dan semakin tinggi, sehingga semakin besar pula terpaan angin terhadap pohon tersebut. Wiridan itu semakin lama semakin besar cobaannya dan ujiannya. Ketika mampu untuk melewati ujian tersebut, pohon akan dapat berbuah, dan kita bisa menikmatinya. Begitu juga dengan wiridan, kalau kita sudah bisa melewati berbagai ujian, kita akan mendapatkan buah dari wiridan tersebut.
Riyadhoh yang benar yaitu riyadhoh yang sesuai dengan penyakitnya. (Apa yang menjadi kekurangan dirinya atau yang disukai syahwat) kita harus bisa menundukkannya dengan cara yang berlawanan. Lihatlah para ulama’ terdahulu, riyadhohnya berbeda-beda, karena penyakitnya juga berbeda-beda.
Kiyai Jauhari ora kerjo tapi panggah sugih dan istrinya cantik. Ternyata wiridannya manaqib Syekh Abdul Qodir Al-Jailani dan sholawat Bahriyatul Kubro.
Di antara wiridannya Romo Yai tiap hari adalah manaqib Syekz Abdul Qodir al-Jailani dan Solawat Malbus.
Romo Yai istiqomah wiridan dari jam 2 fajar sampai subuh setiap hari selama lebih dari 3 tahun, dan dari setelah solat subuh sampai matahari terbit setiap hari sampai sekarang.
Rahasia dari wiridan itu sangat besar, hanya dapat diperoleh dengan jalan istiqomah.
Kita harus bisa membagi waktu untuk wiridan, belajar dan berhubungan dengan manusia.
Nek ora gelem berbuat ket sesuk bakal pancet koyo ngono.
Melakukan apapun pekerjaan hendaknya diniati untuk mencari ridhonya Allah.
Lebih baik melakukan satu wiridan secara istiqomah (terus menerus), dari pada melakukan banyak wiridan, tapi tidak istiqomah. Ibaratnya seperti menanam pohon, lebih baik satu pohon, kemudian dirawat dengan baik, (itu lebih baik) dari pada menanam banyak pohon, tapi tidak dirawat, yang mungkin akan mati semua.
Ketika melakukan banyak wiridan, kemudian ditanya, yang mana dari wiridan tersebut yang memberikan atsar? Pasti orang tersebut tidak bisa menjawabnya. Karena wiridan yang banyak itu, ibaratnya seperti air yang berada di laut atau sungai yang besar, yang mana berasal dari sungai yang kecil-kecil. Kemudian berkumpul menjadi sungai yang besar. Ketika sudah ada di laut atau berkumpul menjadi sungai yang besar, maka air yang berasal dari sungai-sungai yang kecil tidak dapat dibedakan.
Kalau wiridan, yang penting (itu) ajek.
Menjahuhi perbuatan yang harom itu lebih baik dari pada ibadah sunnah.
Riyadhoh paling gampang adalah sholat dengan berjama’ah, (dan) akan diberi mudah memahami ilmu dan diberi kaya.
Kalau ingin doa’anya diijabahi, harus bicara yang jujur tidak boleh bohong.
Pesan Kiyai Zamroji pada Romo Yai: (1). Kitabmu mulai seng cilik sampek seng gede kudu ditoto (dikebeki). (2). Nek dijaluki ngaji sopo wae, gelemo, senajan jam 12 bengi.
Romo Yai pertama kali baca kitab kosongan yang besar adalah kitab "Bajuri" (yaitu) dapat kiriman dari Jakarta. Kemudian Romo Yai diberi Kiyai Zamroji untuk membacanya hanya berbekal kamus.
Romo Yai ngaji kitab "Fathul Qorib" selama kurang lebih 5 tahun. Karena Kiyai Zamroji ngajarnya sedikit demi sedikit, sampai khatam hanya tinggal 7 santri, dan 7 santri tersebut menjadi kiyai.
Romo Yai itu ngaji tasrif sampai 4 kali mulai dari umur 10 tahun. Pertama kalinya, cuma menghafal dan ngelalar saja. Ngaji ke dua, baru paham sedikit. Ngaji yang ke tiga, agak paham. Dan ngaji yang keempat, baru benar-benar paham. Jadi ngaji itu butuh proses yang cukup lama.
Kalau ingin jadi orang yang alim harus hafal dan paham tasrif, (dan) harus terus dihafal.
Romo Yai itu satu bulan makannya: 4 kg beras, 3 butir kelapa, dan cabe satu genggam.
Belajar itu ibaratnya seperti pergi ke suatu daerah, ketika baru pertama kali, mungkin kita belum hafal denah jalan dan keadaan daerah di sana. Tapi ketika sudah berkali-kali kita lewati dan kita lihat, pasti kita hafal dan ingat jalan tersebut.
Orang mondok itu ibaratnya seperti bunga yang mekar tapi tidak semua bunga akan menjadi buah. Banyak sekali bunga yang gugur karena tidak kuat oleh terpaan angin dan badai. Hanya beberapa bunga saja yang berhasil menjadi buah.
Karena sangat banyaknya santri yang minta ngaji pada Romo Yai pada waktu di pondok, Romo Yai sampai tidak sempat untuk mencuci bajunya, sehingga ada orang yang mencucikan bajunya. Sekarang orang tersebut menjadi sangat kaya dan membelikan mobil Romo Yai.
Ingat! Jangan mendirikan pondok dari tanah waqof, karena akan banyak terjadi permasalahan dengan orang yang mewaqofkan, karena ada kemungkinan orang yang mewaqofkan tidak seratus persen ikhlas. Jadi kalo bisa mendirikan pondok lebih baik dari tanah hibah atau tanahnya sendiri.
Romo Yai pernah diberi pesan oleh Kiyai Zamroji agar tidak mendirikan pondok pesantren di atas tanah waqof.
Kiyahi Jauhari pasuruan pernah membuat pondok di atas tanah waqof dan kemudian bermasalah. Lalu Kiyai Jauhari meninggalkan pondok tersebut, kemudian mendirikan pondok dari tanah hibah di daerah pasuruan (pondok Darussalam).
Prinsipnya Romo Yai itu seperti bekicot. Selagi bekicot itu masih hidup dan masih bisa makan, pasti cangkangnya (rumah siput) juga ikut membesar dengan sendirinya, maksudnya: bagian dalam kita tata terlebih dahulu yaitu hati, maka dhohir (badan) juga akan ikut berimbang dengan sendirinya. Kalau mendirikan pondok atau tempat ngaji yang penting dapat terus berjalan dan selalu ada kegiatan, jangan sampai mati, maka tempat itu akan berkembang dengan sendirinya.
Romo Yai pada waktu akan nikah tidak punya apa apa, bahkan pakaian yang digunakann untuk nikah saja belum punya. Ibunya itu seorang penjual onde-onde dan bapaknya seorang pemanjat kelapa. Bagaimana sekarang caranya agar bisa menjadi seorang yang kaya? Dengan cara melayani agamanya Allah dan juga berusaha dengan sungguh sungguh.
Ketika punya keinginan yang tersimpan, jangan diobral terlebih dahulu, kita harus mengejarnya, baru kalau sudah berhasil kita boleh berbicara.
Yang terpenting punya ilmu, kemudian diamalkan.
Tanahnya Allah itu sangat luas sekali. Mencari ilmu itu harus berani, jangan pikirkan biaya. (Ingatlah) Allah Maha Kaya. Asalkan mau berusaha dengan sekuat tenaga, pasti Allah akan memberi jalan.
Jadilah orang yang alim terlebih dahulu, kemudian menata hati untuk menjadi manusia yang sempurna.
Jadilah orang yang alim terlebih dahulu, baru mencari ilmu asror (ilmu rahasia / wirid-wirid khusus), karena orang yang mempelajari ilmu seperti itu (ilmu asror) biasanya mempunyai rasa sombong dan merasa yang paling kuat sendiri.
Kelemahan orang alim yang miskin: (1). Agamanya akan kalah dengan orang kafir. (2). Akan jadi hinaan orang. (3). Sifat beraninya akan menurun.
Mempunyai ilmu banyak tapi yang diamalkan cuma sedikit, maka sedikit itulah yang akan dia dapatkan.
Seorang santri atau orang yang alim itu, harus mempunyai sifat suja’ (pemberani). Orang alim tapi tidak punya sifat pemberani, ilmunya akan berkurang (menyusut). Orang yang tidak begitu alim, tapi mempunyai sifat pemberani, akan berkembang. Seperti orang yang berpidato, orangnya alim dan sudah mempersiapkan segala sesuatunya, karena tidak mempunyai sifat yang berani ketika tampil di depan, semua yang dipersiapkan hilang, sebaliknya orang yang tidak begitu alim, tapi mempunyai sifat berani, dia bisa mengembangkan materinya menjadi lebih menarik dan lebih panjang.
Kalau ingin berhasil melakukan sesuatu (harus bisa): (1). Istiqomah. (2). Hidmah. (3). Sholat jamaah.
Di pondok yang terpenting bisa ikut mengamini do’anya kiyai. (Oleh karena itu) mau tidak mau harus ikut sholat berjama’ah.
Khidmah itu ibaratnya seperti umpan dalam memancing, digunakan untuk memancing supaya mendapatkan ilmu.
Orang yang ngaji, ingatlah pada akhirat! Jangan ingin dipuji! Jangan ingin disenangi manusia! Jangan ingin menarik simpati masa!
Barang siapa orang yang tidak sabar dalam menghadapi sulitnya mencari ilmu maka selamanya dia akan bodoh, barang siapa orang yang tahan dalam menghadapi sulitnya mencari ilmu maka dia akan bahagia di dunia dan akhirat.
العلم يؤتى ولا يؤتى
Yang paling baik dicari oleh seorang pemuda adalah ilmu yang sebanyak-banyaknya. Kalau mempunyai ilmu yang banyak menjadi kaya itu mudah, kalau sekarang bermalas-malasan besok kita akan menyesal.
Ilmu itu tidak dapat dibeli karena harganya sangat mahal.
Orang yang sholeh ketika ditempatkan pada suatu tempat, maka tempat tersebut akan menjadi baik.
Jangan terlalu memikirkan nasib kita yang akan datang, karena belum tentu besok kita akan masih hidup. Jadi sekarang beramal-lah yang sebanyak-banyaknya.
Jangan pernah lelah berdo’a kepada Allah, karena suatu saat pasti akan dikabulkan oleh Allah.
Walaupun punya banyak harta, tidak akan cukup untuk membahagiakan semua orang, karena harta akan terus bekurang ketika diambil. Tapi dengan akhlak yang bagus, kita bisa membahagiakan semua orang, karena akhlak tidak akan bisa habis walaupun digunakan terus menerus bahkan akan menjadi lebih baik.
Manusia itu seperi layang-layang, apabila manusia itu baik, maka akan diperebutkan banyak orang. Jodoh itu juga ibaratnya seperti layang-layang, apabila pada saatnya, dia juga akan jatuh pada pangkuan orang yang sudah ditakdirkan menjadi pendampingnya.
Jodoh itu ibarat mur dan baut yang dicampur dalam satu kotak. Kadang-kadang yang langsung ketemu dan cocok dan ada yang lama baru ketemu.
Sebaik-baiknya penolong adalah isteri yang sholehah.
Yang dicari dari wanita adalah dan din dun. "Dan" adalah badan, "din" adalah agama, "dun" adalah dunia.
Kalau bisa, setiap melihat sesuatu coba pikirkan dan ambil manfa’atnya dan hikmahnya.
Kunci meraih kesuksesan: yang penting tandang (terus berjalan) dan sabar.
Cara yang paling cepat untuk menimbulkan yaqin dalam hati adalah dengan cara banyak i’tibar (berpikir-pikir) tentang alam.
Teman yang muwafiq, paling banyak, terdapat di pondok, sebab teman pondok kebanyakan saling mengingatkan, tolong menolong dalam kebaikan.
Tarbiyah itu memang tempatnya untuk anak dididik dari segi akhlaknya agar lebih baik.
Tarbiyah itu ibarat menanam pohon, masih perlu untuk disiram, maksudnya: diberi nasehat agar tumbuh subur.
Agar percaya diri mengadapi orang yang alim, kita harus tanamkan pada diri kita bahwa orang yang yang alim sebelumnya juga belum alim, dia bisa alim seperti sekarang dikarenakan dia bersungguh dalam mencari ilmu. Mangkane seng temen kang!
Rizki itu ibarat ikan. Rizki itu sudah dijamin oleh Allah. Setiap orang itu pasti mempunyai rizki, begitu juga dengan ikan, sudah ada dalam laut. Agar kita bisa mengambil rizki tersebut, kita harus usaha lahir dan batin. Usaha lahir dengan bekerja dan usaha batin dengan berdo’a. Sama dengan ikan di laut sudah ada, tapi kita harus berusaha supaya bisa mendapatkanya, bersabar serta dengan berdoa’ itu ibarat pancingnya, untuk itu diperlukan umpannya yaitu dengan shodaqoh. Semakin besar umpan yang dipasang, semakin besar ikan yang akan diperoleh.
Sifat males itu menjadikan orang tersesat, menjadi rugi, karena waktunya akan hilang terbuang sia sia. (Oleh karena itu) jadi pemuda harus mempeng ibadah dan bekerja, supaya menjadi sukses.
Yang dikatakan orang yang kaya adalah orang yang besyukur dan menerima pembagian dari Allah. (Sedangkan) orang yang miskin adalah orang yang tidak bersyukur dan tidak menerima pembagian dari Allah (selalu merasa kurang terus menerus).
Syaithon itu menanamkan pada diri manusia sifat takut untuk miskin, supaya manusia belomba-lomba untuk mencari dunia dan melupakan ibadah kepada Allah.
Barangsiapa banyak tertawa, maka wibawanya akan berkurang.
Harganya manusia itu tergantung dari ilmunya, pengalamanya dan usahanya.
Perbuatan yang sering dia kerjakan akan membuat dia menjadi terkenal dengan perbuatannya itu sendiri.
Semuanya bisa dirubah, asalkan punya keinginan yang kuat untuk merubahnya.
Kalau ingin merasakan yang namanya ni’mat, harus merasakan yang namanya susah terlebih dahulu. Karena tidak ada kebahagiaan yang tidak ditempuh dengan kesusahan.
Di pondok itu ibaratnya berada dipenjara suci.
Ulat itu (jika dilihat memang) menjijikkan dan makannya adalah dedaunan, tapi ketika menjadi kupu-kupu, semua orang menyukainya dan makanannya adalah sari bunga.
Orang yang mempunyai ilmu itu tidak selalu kaya, walaupun dia seorang sarjana, atay orang yang alim belum tentu menjadi orang yang kaya, karena ilmu tidak ada hubungannya dengan dunia.
Anak yang masih kecil, jangan dibiasakan makan makanan yang enak-enak dan fasilitas yang berlebihan, karena kalau sudah terbiasa dengan fasilitas yang mewah, ketika diberi sesuatu yang tidak enak, pasti dia tidak mau (tidak bersyukur).
Orang yang jelek ketika mempunyai i’tiqod yang baik dan mau berusaha dengan kuat untuk baik, pasti Allah akan memberikan jalan untuknya.
Kunci sukses adalah dengan melihat kekurangan yang terdapat pada diri kita sendiri, kemudian memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut.
Semua kejadian sandarkanlah kepada Allah, maka hati kita akan merasa tenang dan tentram.
Orang yang sombong itu ibaratnya seperti katak yang berada dalam tempurung.
Menjadi manusia itu harus selalu menerima terhadap apa yang diberikan, dan ambillah hikmah yang terdapat dalam peristiwa tersebut. Pasti itu yang terbaik untukmu.
Orang yang sukses itu, biasanya orang yang tidak begitu pintar, tapi tekun dan telaten.
Orang kaya yang tidak kuat dengan kekayaannya, (adalah) orang yang telah diberi kekayaan, tapi digunakan untuk ma’siat pada Allah.
Manusia akan terus dan selalu merasa kurang apabila dia melihat pada orang yang di atasnya, padahal dia sudah diberi ni’mat oleh Allah sangat banyak sekali.
Sabar yang (jamil) bagus adalah sabar yang tidak dicerita-ceritakan.
Enaknya dirumah, tergantung seberapa besar susahnya di pondok.
Maqom kasaf mencari akhirat dan dunia, maqom tajrid hanya mencari akhirat saja. Tanda-tandanya yaitu ketika mencari dunia, malah mengalami kerugian, seperti (cerita) Kiyai Zamrozi pernah membeli kopi dan menyimpannya untuk dijual, tapi malah mengalami kerugian.
لن يشبع المؤمن الا في الجنة
Cita cita itu bisa berhasil dengan kesabaran.
Banyak orang yang cita-citanya tidak berhasil dikarenakan pada waktu dia mengejar cita-cita tersebut, dia melupakan cita-citanya.
Apabila seseorang diberi ni’mat oleh Allah, kemudian dia sombong dan pamer terhadap ni’mat yang telah diberikan oleh Allah, maka Allah akan memberi cobaan padanya dan akan mengambil ni’mat itu kembali.
Dunia itu barang titipan dan kapan saja dapat dimbil oleh pemiliknya, (dan) kalau pun tidak diambil oleh pemilknya, pasti akan ditinggal.
Manusia itu ibarat tanah yang menempel pada roda dokar, terkadang berada di bawah dan terkadang berada di atas.
Yakinlah akan janji al-Qur’an dan hadits, karena itu pasti benar.
وقالت رابعة العدوية رحمها الله تعالى استغفارنا يحتاج الى استغفار كثير
Apabila menerima pujian, janganlah merasa bangga, karena semua itu dari Allah, dan kapan pun Allah mau mengambilnya, pasti itu dengan mudah bisa Dia lakukan. Ketika dihina, janganlah terlalu bersedih, jadikanlah hinaan tersebut sebagai koreksi diri. Karena hanya orang lain dan musuh kita yang tahu kelemahan kita. Seharusnya kita harus berterima-kasih pada orang yang mau untuk mengingatakan, mengkritik dan memperhatikan kita, kemudian jadikan itu semua sebagai jamu untuk kita supaya kita sehat dan tambah semangat.
Pedagang yang jujur akan dikumpulkan bersama para shodiqin.
Semuanya dibuat Allah seperti ini pasti ada hikmah di dalamnya.
Sebelum memberitahu orang lain, cobalah lihat dirimu sendiri.
Pidato yang lkhlas, jangan dibagus-baguskan supaya disenangi manusia. Ingatlah pada tujuan pidato yang sebenarnya.
Jadilah seorang da’i yang bisa mengajak manusia dari senang dunia menuju senang akhirat, dari ma’siat menuju tho’at, dari senang dunia menjadi seorang yang zahid.
Dalam berda’wah, sebisanya, masukkanlah fiqh.
Kalau dipuji orang lain, maka bersyukurlah, kemudian kembalikanlah itu semua pada Allah, karena hanya Allah yang patut untuk dipuji, dan sesuatu dipuji itu karena Allah memberikan kelebihan pada sesuatu tersebut.
Jangan merasa besar dan agung, karena kebesaran dan keagungan hanya milik Allah semata. Semua yang kita miliki hanyalah titipan dari Allah.
Tinggalkanlah sifat rumanso (rumangso pinter, ganteng, bener).
Ketika menyampaikan pidato, lihatlah pada mukhotobnya dan berilah materi yang bisa diterima mereka. Anggaplah mereka semua orang awam ketika menyampaikan pidato.
Tujuan dalam berpidato adalah untuk memperbaiki masyarakat. Lakukanlah dengan ikhlas dan jangan berharap sesuatu apapun baik barang atau pun pujian.
Perlu di ingat: (1). Lebih baik diam dari pada ngomong yang tidak ada gunanya. (2). Kita harus mengerti zaman, maksudnya adalah kita harus tahu bahwa kita masih muda, jadi seharusnya lebih kuat dan lebih giat untuk beribadah pada Allah. (3). Kita harus melakukan sesuatu dengan istiqomah. (4). Kita harus berjalan dijalan yang lurus walaupun berat rasanya.
Semoga bermanfaat.