Yuk Ngaji

"وبالاخلاص اسلم واقرب الي الاجابة"
  • Home
Home » Fathul Qorib » Fiqh » Awaniy

Awaniy

» Fathul Qorib, » Fiqh
» Senin, 21 Juni 2021



(Fasal) menjelaskan wadah-wadah yang haram dipergunakan dan yang boleh dipergunakan.

(فَصْلٌ) فِيْ بَيَانِ مَا يَحْرُمُ اسْتِعْمَالُهُ مِنَ الْأَوَانِيْ وَمَا يَجُوْزُ
Mushannif mengawali dengan yang pertama ( yang haram dipergunakan ) . Beliau berkata, “ selain keadaan darurat, tidak diperkenankan bagi laki-laki dan perempuan untuk menggunakan sesuatu dari wadah-wadah yang terbuat dari emas dan perak. Tidak untuk makan, minum dan selain keduanya. ”

وَبَدَأَ بِالْأَوَّلِ فَقَالَ (وَلَا يَجُوْزُ) فِيْ غَيْرِ ضَرُوْرَةٍ لِرَجُلٍ أَوْ امْرَأَةٍ (اسْتِعْمَالُ)شَيْئٍ مِنْ (أَوَانِي الذَّهِبِ وَالْفِضَّةِ) لَا فِيْ أَكْلٍ وَلَافِيْ شُرْبٍ وَلَاغَيْرِهِمَا
Sebagaimana haram menggunakan barang-barang yang telah disebutkan di atas, begitu juga haram menyimpannya tanpa digunakan menurut pendapat al ashah.
وَكَمَا يَحْرُمُ اسْتِعْمَالُ مَا ذُكِرَ, يَحْرُمُ اتِّخَاذُهُ مِنْ غَيْرِ اسْتِعْمَالٍ فِي الْأَصَحِّ

Penyepuhan

Dan juga haram menggunakan wadah yang disepuh dengan emas atau perak, jika ada sepuhan yang terpisah seandainya dipanggang di atas api.

وَيَحْرُمُ أَيْضًا الْإِنَاءُ الْمَطْلِيُّ بِذَهَبٍ أَوْ فِضَّةٍ إِنْ حَصُلَ مِنَ الطِّلَاءِ شَيْئٌ بِعَرْضِهِ عَلَى النَّارِ

Wadah Selain Emas Dan Perak

Diperbolehkan menggunakan wadah yang terbuat dari selain keduanya, yaitu selain emas dan perak, yaitu wadah-wadah yang indah seperti wadah yang terbuat dari yaqut.

(وَيَجُوْزُ اْستِعْمَالُ) إِنَاءِ (غَيِرِهِمَا) أَيْ غَيْرِ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ (مِنَ الْأَوَانِي) النَّفِيْسَةِ كَإِنَاءِ يَاقُوْتٍ

Tambalan Emas Dan Perak


Haram menggunakan wadah yang ditambal dengan tambalan perak yang berukuran besar menurut ‘urf dengan tujuan berhias.

وَيِحْرُمُ الْإِنَاءُ الْمُضَبَّبُ بِضَبَّةِ فِضَّةٍ كَبِيْرَةٍ عُرْفًا لِزِيْنَةٍ
Jika tambalan perak itu berukuran besar karena ada hajat, maka diperbolehkan namun makruh. Atau berukuran kecil secara ‘urf karena tujuan berhias, maka dimakruhkan. Atau karena hajat, maka tidak dimakruhkan.

فَإِنْ كَانَتْ كَبِيْرَةً لِحَاجَةٍ جَازَ مَعَ الْكَرَاهَةِ أَوْ صَغِيْرَةٍ عُرْفًا لِزِيْنَةٍ كُرِهَتْ أوْ لِحَاجَةٍ فَلَا تُكْرَهُ
Adapun tambalan yang terbuat dari emas, maka hukumnya haram secara mutlak, sebagaimana yang disyahkan oleh imam an Nawawi.
أَمَّا ضَبَّةُ الذَّهَبِ فَتَحْرُمُ مُطْلَقًا كَمَا صَحَّحَهُ النَّوَوِيُّ.

Related Posts

  • Mudabbar
  • Wala'
  • Itqu
  • Hak-Hak
  • Syarat-Syarat Saksi

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Search Article

Label

  • Amalan (263)
  • Fiqh (137)
  • Fathul Qorib (132)
  • Al Qur'an (113)
  • Sanad (65)
  • Sholawat (35)
  • Kutub Islamiyah (25)
  • Biografi (22)
  • Kutubul Qoum (20)
  • Nasehat (16)
  • Adab (15)
  • Islamic Knowledge (12)
  • الاوراد بعد المكتوبات وزياداتها (9)
  • Kitab al-Fawaid (8)
  • Boso Jowo (7)
  • Ngaji Romadlonan 2018 (5)
  • 12 Bulan Qomariyah (4)
  • al-Kawakib al-Madliyyah (3)
  • Tatsbitul Fuadiy (2)
  • Al-Wasa'il (1)
  • Hilal 12 Bulan (1)
  • Qur'an dan Translitersi (1)
  • Transliterasi (1)
Diberdayakan oleh Blogger.

↑